Sukses

Mengenal Gejala dan Penyebab Kanker DLBCL Seperti yang Dialami Ari Lasso

Penyanyi Ari Lasso mengabarkan kondisi kesehatannya dalam vlog podcast Deddy Corbuzier. Ia mengatakan, menderita kanker langka yang disebut Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL).

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Ari Lasso mengabarkan kondisi kesehatannya dalam vlog podcast Deddy Corbuzier. Ia mengatakan, menderita kanker langka yang disebut Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL).

Seperti dilansir Showbiz-Liputan6.com, Ari Lasso awalnya sering mengeluh sakit yang tak tertahankan pada perut. Ia juga mengalami gejala asam lambung.

Namun ketika menjalani USG, ternyata dicurigai ada sebuah massa padat atau tumor, sel yang tumbuh di luar kewajaran di dalam limpa.

Beberapa hari kemudian Ari Lasso akhirnya menjalani operasi pengangkatan tumor pada 20 Agustus 2021. Tindakan yang dilakukan setelah konsultasi dengan sejumlah dokter spesialis tersebut akhirnya berjalan dengan baik.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Apa itu Kanker DLBCL?

Mengutip laman WebMD, Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL) adalah kanker yang muncul pada sel darah putih yang disebut limfosit. Biasanya tumbuh di kelenjar getah bening--kelenjar yang hanya seukuran kacang polong di leher, selangkangan, ketiak, dan di tempat lain yang merupakan bagian dari sistem kekebalan Anda. Itu juga dapat muncul di area lain dari tubuh Anda.

DLBCL dapat tumbuh cepat, tetapi 3 dari 4 orang bebas penyakit setelah pengobatan, dan sekitar setengahnya sembuh. Dan para peneliti sedang bekerja untuk membuat perawatan menjadi lebih baik.

Ada dua jenis limfoma:

- Hodgkin

- non-Hodgkin

Keduanya bisa tumbuh dan merespons pengobatan secara berbeda. DLBCL adalah limfoma non-Hodgkin yang paling umum. Dan ada beberapa jenis DLBCL.

3 dari 6 halaman

Penyebab

Hingga kini, dokter masih meneliti penyebab pasti DLBCL dan limfoma non-Hodgkin lainnya. Yang mereka tahu bahwa Ada beberapa faktor risiko seperti:

- Setengah baya atau lebih tua (rata-rata, orang didiagnosis dengan DLBCL pada usia 64 tahun)

- Pria

- Bukan orang Asia atau Afrika-Amerika

- Peluang Anda untuk mendapatkan DLBCL juga dapat meningkat jika Anda memiliki penyakit autoimun, atau sistem kekebalan Anda melemah dengan cara lain.

- Jika Anda pernah dirawat dengan radiasi dan kemoterapi sebelumnya, atau Anda pernah terpapar radiasi tingkat tinggi atau bahan kimia tertentu, kemungkinan Anda juga lebih tinggi.

 

4 dari 6 halaman

Gejala

Tanda pertama DLBCL sering berupa benjolan di selangkangan, ketiak, atau leher Anda. Ini cenderung tumbuh dengan cepat dan mungkin menyakitkan atau tidak. Pada sekitar 40% orang, DLBCL muncul di area lain seperti perut atau usus Anda.

Anda mungkin juga mengalami:

- Demam

- Keringat malam basah kuyup

- Penurunan berat badan

- Sakit perut atau nyeri dada atau terasa ada tekanan

- Sesak napas atau batuk

- Gatal

Jika dokter Anda berpikir bahwa pembengkakan di tempat lain di tubuh Anda mungkin DLBCL, mereka akan melakukan biopsi di area itu juga, dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk mencari sel yang sakit. Mereka juga bisa melakukan tes pada sampel, seperti yang mencari penanda khusus pada sel-B.

Ketika biopsi menunjukkan bahwa Anda memiliki DLBCL, lebih banyak tes dapat mengetahui bagian tubuh Anda yang terkena penyakit. Tes-tes ini membantu dokter mengetahui stadium kanker dan seberapa jauh penyebarannya. Mereka juga dapat membantu memandu perawatan Anda dan memeriksa seberapa baik kerjanya.

Dokter juga akan mengambil sampel sumsum tulang Anda, biasanya dari bagian belakang pinggul Anda. Untuk tes ini, Anda berbaring di atas meja dan mendapatkan suntikan yang akan membuat area tersebut mati rasa. Kemudian dokter Anda menggunakan jarum untuk mengeluarkan sejumlah kecil sumsum tulang cair untuk memeriksa ukuran dan bentuk sel darah putih.

 

5 dari 6 halaman

Perawatan

Paling umum dokter akan memberikan yang disebut R-CHOP, kombinasi obat dan pil IV, diberikan dalam siklus tertentu, biasanya setiap 3 minggu. Semakin serius kanker Anda, semakin banyak siklus yang Anda perlukan.

Huruf "R" pada R-CHOP adalah singkatan dari rituximab (Rituxan). Obat kemoterapi ini juga digunakan:

- Cyclophosphamide

- hydroxydaunorubicin (Doxorubicin)

- vincristine (Oncovin)

- prednisone

Anda mungkin juga membutuhkan radiasi. Perawatan ini menggunakan sinar-X untuk menghancurkan sel kanker Anda. Itu dilakukan selama beberapa minggu.

Beberapa orang mendapatkan obat kemoterapi kelima, yang disebut etoposide (Vepesid). Dokter menyebut kombinasi ini R-EPOCH.

Bagi banyak orang, DLBCL bisa sembuh setelah perawatan. Peluang Anda sehat tergantung pada usia, kesehatan secara umum, stadium penyakit Anda, dan di mana letaknya di tubuh Anda.

6 dari 6 halaman

Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.