Sukses

Kematian COVID-19 Usia 31-59 Naik Drastis, Pengaruh Varian Delta?

Kematian COVID-19 kelompok usia produktif 31-59 tahun naik drastis, apakah dipengaruhi varian Delta?

Liputan6.com, Jakarta Kematian COVID-19 pada dua kelompok usia produktif, yakni 31-45 tahun dan 46-59 tahun naik drastis pada Juli 2021. Data ini dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dengan membandingkan angka kasus kematian pada Juni dan Juli 2021.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, kematian COVID-19 secara nasional tetap disumbang kelompok usia di atas 60 tahun (lansia). Namun, memang terlihat kenaikan kematian COVID-19 pada kelompok usia produktif selama Juli 2021.

"Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan yang diolah oleh Satgas COVID-19 (secara nasional), sebanyak 46,7 persen kematian ini berasal dari populasi berusia di atas 60 tahun," jelas Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 5 Agustus 2021.

"Kemudian 36,7 persen dari usia 46-59 tahun dan 12,7 persen kematian usia 31-45 tahun. Kematian COVID-19 pada kelompok usia produktif, tidak terlepas dari adanya peningkatan kasus COVID-19 dari kelompok umur tersebut."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kematian COVID-19 Usia Produktif Dipengaruhi Varian Delta?

Lantas, apakah kematian COVID-19 pada kelompok usia produktif dipengaruhi varian Delta? Wiku Adisasmito menanggapi, kematian pasien COVID-19 (karena varian virus Corona), termasuk usia produktif dapat terjadi bila tidak segera ditangani.

"Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta yang sudah ditemukan di hampir 132 negara di dunia telah menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 sebesar 80 persen selama 4 minggu terakhir," lanjutnya.

"Secara fakta, kematian pada pasien COVID-19 dapat meningkat peluangnya jika terlambat ditangani atau dirujuk maupun kepemilikan (punya) riwayat komorbid."

3 dari 4 halaman

Kematian COVID-19 Usia Produktif Naik 5 Kali Lipat

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan, angka kematian COVID-19 justru naik lima kali lipat pada usia produktif. Bila biasanya kelompok lansia termasuk yang paling rentan, kini terjadi pergeseran kematian akibat virus Corona di kelompok usia produktif.

"Kita lihat data kenaikan kematian COVID-19 tertinggi bulan Juni versus Juli 2021 ya. Yang terjadi adalah kematian bukan lagi usia di atas 60 tahun, tapi terjadi pada kelompok usia 46-59, yang awalnya 2.500 naik jadi 13.000 kasus," kata Dewi saat dialog Evaluasi Angka Kepatuhan dan Kematian COVID-19 di Indonesia, Rabu (4/8/2021).

"Sekitar 5 kali lipat kenaikannya. Kemudian distribusi kematian usia 31-45 tahun, yang awalnya hanya 964 jadi 5.159 kematian. Ini kenaikannya lebih dari 5 kali lipat tingginya dibanding bulan Juni."

Untuk kematian di atas usia 60 tahun, menurut Dewi, memang ada peningkatan. Namun, kenaikannya masih di bawah kelompok usia 31-45 tahun dan 46-59 tahun (total akumulatif kedua kelompok produktif).

Pada Juni 2021, kematian COVID-19 pada kelompok lansia (di atas 60 tahun) berada di angka 4.046, lalu meningkat 14.889 kasus. (Selengkapnya: Kematian COVID-19 RI Naik 5 Kali Lipat pada Usia 31 Hingga 59)

4 dari 4 halaman

Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.