Sukses

Varian Delta Plus Masuk Indonesia, Vaksin COVID-19 yang Ada Masih Efektif Lawan Virus?

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan varian Delta Plus dengan kode B.1.617.2 (AY1) sudah terdeteksi di Indonesia. Lantas, apakah vaksin COVID-19 yang ada saat ini masih efektif hadapi varian COVID-19 yang baru?

Salah seorang peneliti vaksin Astrazeneca asal Indonesia yang kini sedang menempuh pendidikan di Jenner Institute, Nuffield Department of Clinical Medicine, University of Oxford, Indra Rudiansyah mengatakan, beberapa jurnal ilmiah melakukan studi yang dilakukan di laboratorium menyatakan bahwa semua vaksin yang berlisensi masih tetap efektif melawan beberapa varian yang ada.

"Meski ada sedikit penurunan (efektivitas) karena kemampuan netralisasi virus, namun semua vaksin masih efektif," katanya dalam diskusi media daring dengan tema “Fakta Seputar Vaksin dan Upaya Menuju Kekebalan Komunal", Kamis (29/7/2021).

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berkurangnya efektivitas vaksin setelah 6 minggu

Terkait berkurangnya efektivitas vaksin setelah 6 minggu sejak vaksinasi lengkap, Indra hal tersebut merupakan mekanisme yang normal.

"Setelah antibodi terbentuk dan tidak terpapar virus COVID-19, maka antibodi akan turun tapi tetap di-maintain oleh tubuh. Antibodi adalah protein yang mempunyai paruh waktu dan akan didegradasi oleh tubuh saat waktu tertentu, tapi nanti akan diproduksi lagi oleh tubuh," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Penanganan sama

Mencegah terpapae varian Delta Plus caranya juga sama dengan varian lain. Dengan tetap jalankan protokol kesehatan. Lalu, penting untuk melakukan vaksinasi. 

"Sekarang ada varian Delta Plus tapi secara garis besar sama saja dengan varian Delta biasa. Perbedaannya hanya mutasi atau bentuknya saja. Untuk mencegahnya, tetap melakukan protokol kesehatan. Mau apapun jenis variannya, yang paling penting itu adalah vaksin dahulu," ujar alumni Beswan Djarum sebagai penerima program Djarum Beasiswa Plus angkatan 2011/2012 dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation tersebut pada wartawan.

"COVID-19 itu cepat bermutasi, jadi peneliti harus update dengan data science. Kalau muncul varian akan semakin banyak yang terinfeksi. Maka itu harus vaksinasi secepat mungkin," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Covid-19 Delta Plus Merebak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.