Sukses

Kurang Tidur Selama Berpuasa? Ini Tips dari Dokter

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berpuasa mengalami kekurangan waktu tidur dan kualitas tidur mereka juga terganggu. Tidur siang adalah solusinya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berpuasa mengalami kekurangan waktu tidur satu setengah jam lebih sedikit dari biasanya. Selain kekurangan waktu tidur, kualitas tidur orang yang berpuasa juga terganggu. Hal ini disebabkan oleh waktu tidur yang terbagi menjadi bagian-bagian kecil selama 24 jam.

Maka, dokter menyarankan untuk mengatur jadwal tidur selama satu bulan berpuasa. Setidaknya, pastikan untuk memperoleh waktu tidur selama 4 jam di malam hari tanpa gangguan.

Tidur selama 4 jam di malam hari ternyata masih belum mencukupi waktu tidur harian. Ahli Paru Klinik Cleveland Abu Dhabi, Dr. Sobia Farooq merekomendasikan untuk tidur siang untuk menambah sedikit waktu tidur dan membantu tubuh agar lebih bertenaga. Namun, tidur di siang hari tidak boleh sembarangan dilakukan, perlu diperhatikan waktu lamanya tidur agar tidak menimbulkan rasa lelah atau pusing.

“Tidur siang bisa menjadi cara yang fantastis untuk mengejar sedikit tidur dan membantu orang merasa lebih berenergi. Namun, penting bagi masyarakat untuk mengatur tidur siangnya dengan benar untuk mendapatkan manfaatnya. Saya menyarankan orang membatasi tidur siang mereka hingga 20 menit dengan menyetel alarm, karena tidur lebih lama dari ini bisa menjadi kontraproduktif dan menyebabkan perasaan lebih lelah dan pening daripada sebelumnya,” kata Sobia.

Perlu ditekankan bahwa kualitas tidur yang baik dapat diperoleh bila pola makan dan aktivitas fisik juga dijalankan dengan maksimal. Berikut terdapat tips tidur sehat melansir laman Gulf News.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips Tidur Sehat

1. Pastikan kamar tidur dalam keadaan nyaman, sejuk, tenang, dan gelap. Bila perlu gunakan penutup telinga dan mata untuk mencegah cahaya dan kebisingan mengganggu tidur.

2. Berikan aroma yang dapat memengaruhi kualitas tidur, seperti lavender. Lavender telah terbukti dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga tubuh lebih rileks. Lilin beraroma, minyak esensial, atau bunga rampai juga dapat memberikan keharuman yang menenangkan.

3. Hindari penggunaan kamar sebagai aktvitas lain, seperti menonton televisi, makan, bekerja, atau menggunakan komputer. Karena kegiatan tersebut hanya akan mengganggu waktu tidur dan membuat tubuh terus terjaga.

4. Hindari tidur siang selama lebih dari 20 hingga 30 menit, kecuali jika tubuh dalam kondisi sangat lelah. Tidur selama 20 menit di siang hari dapat memulihkan energi yang lesu dan meningkatkan fokus, tapi bila berlebihan hanya akan membuat pusing atau lebih mengantuk.

5. Olahraga teratur memiliki manfaat yang baik pada tidur di malam hari. Olahraga dapat membuat tidur lebih nyenyak, membantu melelahkan tubuh, dan menangkan pikiran. Namun, berolahraga mendekati waktu tidur akan berdampak sebaliknya. Jadi usahakan olahraga di pagi hari atau paling tidak 4 jam sebelum waktu tidur.

6. Memperbaiki pola makan dengan menghindari makan makanan berat, berlemak, atau terlalu banyak gula ketika berbuka. Konsumsi makanan tersebut dapat mengganggu tidur, karena tubuh bekerja terlalu keras dalam mencerna makanan. Pilih makanan sehat yang mampu mempertahankan energi lebih lama ketika sahur, seperti biji-bijian dan protein.

7. Menghindari kafein di waktu-waktu menjelang tidur.

 

Penulis: Rissa Sugiarti

 
3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.