Sukses

Irene Sukandar: Peraihan Prestasi oleh Perempuan Indonesia Tak Boleh Berhenti Sampai di Sini

Memperingati Hari Kartini 21 April 2021 Grandmaster Catur Wanita Pertama Indonesia, Irene Kharisma Sukandar menyampaikan harapannya bagi kemajuan perempuan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Kartini 21 April 2021 Grandmaster Catur Wanita Pertama Indonesia, Irene Kharisma Sukandar menyampaikan harapannya bagi kemajuan perempuan di Indonesia.

Menurutnya, keadilan atas pendidikan bagi perempuan maupun laki-laki menjadi tugas setiap orang sebagai generasi penerus perjuangan R.A Kartini agar tetap mengukir prestasi.

“Saya melihat banyak sekali prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh perempuan-perempuan Indonesia dan ini tidak boleh berhenti sampai di sini,” ujar Irene dalam acara Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021 Liputan6.com, Rabu (21/4/2021).

Ia menambahkan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) untuk generasi penerus memajukan negeri ini. Apa yang sudah diraih selama ini bisa menjadi fondasi dan inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya, katanya.

“Kalau di catur saya berusaha untuk menginspirasi para junior sebagai bukti langsung supaya mereka mampu berprestasi lebih dari apa yang saya dapatkan,” katanya.

“Jadi semua hal ini baik bagi perempuan yang sekarang maupun perempuan yang akan datang itu kita bisa mengungguli satu sama lain dalam arti yang positif karena kita semua sama-sama ingin memajukan negara Indonesia yang kita cintai ini.”

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Besar di Dunia yang Didominasi Laki-Laki

Irene juga menyampaikan bahwa dirinya besar di dunia yang didominasi oleh laki-laki yaitu dunia catur.

“Saya ini besar di dunia yang memang stigmanya adalah didominasi oleh laki-laki. Jadi, memang percaturan ini baik di dunia maupun di Indonesia ini sangat didominasi oleh laki-laki,” kata Irene.

Maka dari itu, lanjutnya, keberhasilan dalam meraih gelar grandmaster wanita pertama Indonesia terus ia aspirasikan bahwa perempuan bisa juga menjadi seorang grandmaster.

“Jadi saya menekankan sisi feminitas di sini bahwa akses pendidikan dengan akses kepelatihan dan pertandingan yang kita terima, kita juga bisa mempunyai prestasi yang sama bahkan lebih dari pecatur-pecatur pria.”

“Ini memang harus terus kita galakan supaya mindset para perempuan ini sudah bisa positif dari awalnya dan akan lebih positif lagi jika diaplikasikan dalam upaya-upaya dalam meraih prestasi,” tutupnya.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Sinovac Belum Termasuk Vaksin COVID-19 Syarat Umrah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.