Sukses

Pencegahan COVID-19 Tak Cukup Vaksin, Akan Sempurna dengan 3M

Keberadaan vaksin akan sempurna jika protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) dijalankan dengan disiplin.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah berhasil mendatangkan vaksin COVID-19 pada awal bulan Desember 2020. Hal ini menjadi kabar baik untuk program pencegahan COVID-19. Namun ingat, keberadaan vaksin akan sempurna jika protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) dijalankan dengan disiplin.

“Ada kecenderungan penerapan 3M mulai kendur bahkan longgar, akhirnya banyak terjadi penambahan jumlah kasus, terutama sejak bulan November hingga pekan awal Desember,” ungkap juru bicara vaksin COVID-19, dr. Reisa Asmoro Broto dalam keterangan pers yang dirilis oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Jumat (11/12).

Oleh sebab itulah, masyarakat tidak boleh meremehkan penularan COVID-19, meski tingkat kesembuhan tinggi. Kehadiran vaksin harus tetap dibarengi dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Vaksin memang sangat bermanfaat sebagai perlindungan spesifik, tapi ingat vaksin bukan satu-satunya cara pencegahan. Baris terdepan pencegahan COVID-19 adalah kita, masyarakat Indonesia, dengan bersama disiplin memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan, atau 3M,” tegas dr. Reisa.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah hati-hati melakukan vaksinasi

Menurut duta adaptasi kebiasaan baru ini, meskipun vaksin penting, pemerintah tetap berhati-hati sebelum melakukan program vaksinasi. Penggunaan vaksin COVID-19 akan menunggu hasil akhir uji klinis fase ketiga dan harus melalui tahap uji badan POM.

Pemerintah juga tengah menyiapkan tenaga vaksinator, sampai dengan penerapan teknologi tinggi untuk pendistribusian vaksin ke seluruh Indonesia. “Sebagai tahap pertama vaksin akan diberikan kepada pekerja dengan risiko tinggi terhadap COVID-19, yaitu para tenaga kesehatan dan aparat yang membantu proses penelusuran, pengujian dan perawatan pasien COVID-19,” pungkas dr. Reisa.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.