Sukses

Yuk, Gabung Jadi Relawan Medis Penanganan COVID-19 di Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) membuka rekrutmen relawan medis untuk penanganan COVID-19 di Kota Depok.

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) membuka rekrutmen relawan medis untuk penanganan COVID-19 di Kota Depok. Pendaftarannya dapat diakses melalui situs Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (PIKOBAR).

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Setiaji, pendaftaran relawan dibuka hingga 31 Oktober 2020.

"Pendaftaran relawan medis dibuka setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dan Kota Depok mengajukan agar pendaftaran relawan dilakukan untuk mempercepat penanganan COVID-19," ujar Setiaji dalam keterangan resminya ditulis Rabu, 14 Oktober 2020.

Formasi relawan medis yang dibutuhkan adalah tenaga teknis kefarmasian, radiografer, fisioterapi, dokter telekonsultasi, perawat (S1 Ners), tenaga apoteker, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis, perawat (D3 keperawatan), dokter umum, dan ahli teknologi laboratorium.

Setiaji menjelaskan, setiap warga Jabar maupun luar Jabar yang tertarik bergabung bisa melihat detail tugas, kriteria relawan, metode briefing, hingga perlengkapan relawan di keterangan masing-masing formasi dengan mengakses fitur Daftar Relawan pada aplikasi maupun website PIKOBAR atau mengunjungi http://indorelawan.org/p/ pikobar.

Setiaji mengatakan, tahapan pertama rekrutmen adalah pengisian formulir (screening). Setelah itu, pendaftar akan melakukan wawancara dengan Dinkes Jabar maupun Dinkes Kota Depok. Formasi relawan sendiri ditentukan sesuai kebutuhan lapangan.

"Daerah lain pun dapat membuka pendaftaran relawan medis melalui PIKOBAR dengan mengajukan permohonan," ungkap Setiaji.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ajakan untuk Warga Jabar

Setiaji mengajak warga Jabar yang memenuhi kriteria relawan medis di Kota Depok untuk mendaftarkan diri. Sebab, pandemi COVID-19 merupakan masalah bersama.

Oleh karena itu lanjut Setiaji, dibutuhkan kerja sama dan keterlibatan semua kelompok baik pemerintah dan masyarakat untuk menangani pandemi COVID-19 bersama-sama.

"Harapannya dengan rekrutmen ini, kami bisa mengajak masyarakat untuk bahu-membahu bersama kami untuk dapat menangani pandemi ini," kata Setiaji.

Setiaji menyatakan, pandemi COVID-19 adalah perang bersama. Sehingga, tugas berperang membela negara tak hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat atau siapa pun dengan caranya masing-masing.

Hal serupa pernah dikatakan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahwa bela negara di tengah pandemi COVID-19 bisa melalui bentuk bantuan atau harta, tenaga, dan ilmu. (Arie Nugraha)

3 dari 3 halaman

Infografis Putus Rantai COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.