Sukses

Satgas COVID-19 NU: Bukan Gaya-Gayaan, Masyarakat Harus Paham Tujuan Pakai Masker

Satgas NU juga mengatakan bahwa edukasi penggunaan masker pada masyarakat harus menggunakan bahasa dan cara yang mudah dipahami

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Nahdlatul Ulama (NU) mengatakan bahwa masyarakat, dimulai dari keluarga dan orangtua, harus benar-benar paham mengenai tujuan dari penggunaan masker.

Menurut Koordinator Satgas COVID-19 NU dr. Muhammad Makky Zamzami, penggunaan masker bukan hanya sekadar untuk gaya-gayaan.

"Oke sekarang banyak masker yang bervariasi motifnya. Tidak ada masalah. Yang penting paham bahwa kenapa harus pakai masker," kata Makky dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (7/8/2020).

Walau begitu, Makky mengatakan bahwa pemilihan masker pun tetap harus dilakukan dengan hati-hati. "Karena kadang-kadang, saking gayanya, bahan masker masih bisa tembus, itu juga tidak efektif," ujarnya.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemakaian Masker Kain

Makky kembali mengatakan mengenai apa yang selama ini sudah sering kita dengarkan mengenai penggunaan masker di masyarakat.

Ia mengatakan bahwa bagi masyarakat saat ini cukup untuk menggunakan masker kain. Sementara masker medis di saat-saat seperti ini, lebih disarankan bagi tenaga kesehatan.

Makky menambahkan, untuk melihat apakah suatu masker efektif atau tidak bisa menggunakan eksperimen sederhana yaitu meniup api yang dinyalakan dari korek.

"Jika apinya tidak tertiup atau goyang, berarti penghambatan di kain cukup bagus. Kalau apinya kita tiup, masih goyang-goyang, filternya berarti masih kurang," tambahnya.

Makky mengatakan, selain edukasi penggunaan masker dengan cara dan bahasa yang sederhana, pemerintah juga harus bisa memberikan counter bagi isu-isu yang beredar di masyarakat.

"Informasi saat ini yang sudah kita bangun, tiba-tiba ada serangan dari figur publik yang tidak percaya dan lain-lain, ini kadang-kadang mengganggu ritme kita dalam menyampaikan informasi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.