Sukses

Curah Hujan Diprediksi Tinggi, Waspadai Penyakit yang Mungkin Timbul

Kepala BMKG mengatakan pada 2020 curah hujan diprediksi meningkat. Masyarakat perlu waspada akan kemungkinan bencana dan penyakit khas musim hujan.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan pada 2020 curah hujan diprediksi meningkat. Curah hujan yang tinggi membuat masyarakat harus lebih waspada terhadap kemungkinan bencana dan penyakit yang mungkin timbul. 

"Artinya apa? Sampai tahun baru nanti masih hujan dan bahkan semakin meningkat. Puncaknya di bulan Februari dan Maret. Ini tidak serentak di seluruh Indonesia jadi secara bertahap," kata Dwikorita dalam Refleksi Bencana Tahun 2019 dan Proyeksi Bencana 2020 di Graha BNPB Jakarta Timur pada Senin (30/12/2019).

Dwikorita menambahkan, curah hujan akan mulai tinggi terutama di bagian selatan Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Sulawesi, dan Papua.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengatakan untuk memperkuat ketahanan tubuh dalam menghadapi musim hujan pada mereka yang rentan seperti bayi, dibutuhkan imunisasi.

"Campak, polio, dan sebagainya, bayi dan balita harus terlindungi. Ibu hamil juga ada imunisasinya. Dari sisi gizi juga," kata Imran pada Health Liputan6.com di kesempatan yang sama. 

Selain itu, Imran juga mengatakan bahwa masyarakat harus lebih waspada terhadap bencana alam yang merusak seperti banjir bandang dan puting beliung.

"Kami sudah berkirim surat kepada dinas kesehatan di daerah-daerah untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama masyarakat yang tinggal di pinggir sungai, daerah rendah dan sebagainya, kemudian menyiapkan logistik untuk pelayanan kesehatan," kata Imran.

Saksikan juga video menarik berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diare hingga Tifus

Imran menambahkan, beberapa pelayanan kesehatan yang disiakan juga terkait penanganan diare, infeksi saluran napas akut, serta tifus. Di sisi lain, masyarakat dan berbagai pihak juga harus melakukan pencegahan banjir agar menimbulkan kerugian.

"Saya rasa mencegah di hulunya lebih baik. Mencegah banjir yang merusak. Kalau puting beliung susah juga mencegahnya, mungkin dari BMKG bisa tersosialisasikan kapan, di mana terjadinya, sehingga bisa antisipasi menyelamatkan diri."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.