Sukses

Rambut Rontok hingga Tulang Keropos, Kenali Bahaya Diet Ekstrem

Rambut rontok hingga tulang keropos, ini bahaya jalani diet ekstrem.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang melakukan diet atau pengaturan makan untuk tujuan kesehatan maupun penampilan. Berbagai cara diet pun bertebaran, memberikan tiap orang kesempatan memilih mana yang ingin dicoba.

Satu yang pasti, sebaiknya menghindari diet ekstrem yakni hanya makan sedikit demi bisa menurunkan berat badan dalam jumlah banyak dalam satu bulan. Diet satu ini bisa menimbulkan risiko yang buruk dari segi kesehatan maupun psikologis.

"Diet ekstrem biasanya dilakukan dengan cara makan yang sangat sedikit, sehingga tubuh bisa kekurangan zat gizi. Akibat dari kekurangan gizi ini bisa banyak," ucap ahli gizi Mochammad Rizal, Jumat (15/11/2019).

Rizal menjelaskan kekurangan gizi dapat menyebabkan rambut menjadi rontok, gangguan konsentrasi, daya tahan tubuh yang melemah, tulang keropos, dan anemia.

"Tak hanya itu, kerja hormon tubuh juga bisa terganggu. Misalkan siklus menstruasi tidak lancar," jelas Rizal saat dihubungi Health Liputan6.com via sambungan telepon. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Massa Otot dan Kadar Air Tubuh Menurun

Berat badan terdiri dari banyak komponen seperti otot, air, tulang, organ tubuh, dan lemak. Kebanyakan orang melakukan diet untuk menurunkan berat badan, dengan harapan lemak akan berkurang.

"Tetapi, hal ini tidak bisa terjadi jika dalam jangka waktu yang terlalu cepat. Justru yang banyak hilang bukan lemak, melainkan massa otot dan kadar air, yang bisa berdampak negatif ke tubuh," ucap Rizal.

Berkurangnya massa otot juga bisa memberikan dampak yang kurang baik pada tubuh. Mengingat otot memiliki banyak fungsi sebagai penggerak rangka dan komponen tubuh yang aktif membakar energi.

"Semakin sedikit otot, maka akan semakin sedikit pembakaran kalori dalam tubuh. Terkait kadar air, tentunya jika kekurangan dapat menyebabkan dehidrasi, lemas, hilangnya konsentrasi, dan kesehatan kulit yang terganggu," ucap Rizal.

 

3 dari 3 halaman

Efek jangka panjang

Tak hanya itu, diet ekstrem juga bisa memberikan masalah pada kebiasaan jangka panjang. Orang yang melakukan diet ekstrem biasanya akan sulit untuk terus melanjutkannya.

"Setelah mendapatkan berat badan yang sesuai dengan tujuannya, pola makan bisa kembali ke semula. Seolah-olah balas dendam, ini justru yang tidak baik dari segi psikologis seperti menimbulkan eating disorder," ucap Rizal.

Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan secara serius, lebih baik berkonsultasi dengan ahli terlebih dahulu. Pakar bakal membantu tak cuma agar berat badan turun tapi dengan memperhatikan kesehatan Anda.

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.