Sukses

Gula Bukan Biang Kerok Diabetes

Orang bisa mengidap diabetes bukan karena gula melainkan obesitas

Liputan6.com, Badung Gula acap kali disalahkan ketika menyinggung soal diabetes. Di pikiran banyak orang, bahan pemanis tersebut merupakan biang kerok terjadinya diabetes.

Dokter spesialis penyakit dalam RSUP Sanglah, Bali, Ketut Suastika mengatakan, saat ini diabetes masuk ke dalam 10 besar penyakit mematikan di Indonesia.

Sebab, penyakit satu ini bisa menimbulkan komplikasi seperti penyakit jantung dan ginjal. Tidak heran bila diabetes menjadi salah satu penyakit yang menelan biaya ekonomi terbesar di negara ini.

Salah satu cara agar terhindar dari penyakit ini adalah dengan mengatur pola makan. Mengatur pola makan bukan berarti tidak boleh mengonsumsi gula sama sekali.

Suastika, mengatakan, bukan gula yang jadi penyebab utama seseorang mengidap diabetes.

"Faktor yang tidak dapat dihindari adalah riwayat keluarga," kata Suastika.

"Baru setelah itu gaya hidup, yang mengakibatkan seseorang obesitas. Obesitasnya itu yang jadi penyebab diabetes, bukan gula," katanya di acara Indonesia Health Economic Association (InaHEA) di Nusa Dua Bali Convention Centre, Kabupaten Badung, Bali pada Rabu, 6 Oktober 2019.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Obesitas, Salah Satu Penyebab Seseorang Idap Diabetes

Obesitas bisa terjadi kalau seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak juga lemak. Ditambah  tidak mau bergerak.

"Orang yang jarang berolahraga itu yang justru berpotensi terkena diabetes. Risikonya besar," ujarnya.

Suastika pun menjelaskan bahwa berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017, epidemi diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat.

"Ya, karena sekarang orang-orang seringnya pakai motor. Makannya junk food. Jarang jalan kaki dan olahraga," Suastika menekankan.

Padahal, cara paling mudah mengurangi pengeluaran BPJS Kesehatan agar tidak terlalu besar, dengan menyediakan banyak taman.

"Taman agar orang-orang punya tempat untuk mulai aktif. Pagi-pagi bisa joging," katanya.

"Ya, tapi balik lagi ke orangnya, mau tidak melakukan itu," Suastika menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.