Sukses

Apa Risikonya Bila Usus Kena Luka Tusuk Seperti yang Dialami Wiranto?

Wiranto sudah menjalani operasi usai ditusuk di bagian perut. Namun, apa saja bahayanya bila sampai kena luka tusuk di bagian itu?

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, sudah menjalani operasi di RSPAD Gatot Subroto Jakarta usai ditusuk di bagian perut saat melakukan kunjungan ke Pandeglang, Banten pada Kamis, 10 Oktober 2019.

Menurut Tenaga Ahli Menko Polhukam, Agus Zaini usus halus Wiranto terkena luka. Sehingga perlu dipotong 40 cm. 

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," terang Agus, Jumat (11/10) dikutip News Liputan6.com.

Lalu, apa risiko bila usus terkena luka tusuk?

Seseorang yang terkena luka tusuk di bagian perut memang bisa mengenai usus. Padahal, di usus terdapat banyak aspek penting.  

"Di perut ada usus juga. Usus itu saluran, tapi di usus ada isi usus, cairan usus, gas, dan kuman normal," kata dr Wishnu Pramudito SpB dari Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Jumat (11/10/2019).

Bila usus terkena luka tusuk, maka kuman yang normal akan bisa menginfeksi rongga perut. "Kalau ususnya kena (tusukan), berarti bukan pendarahan tapi terkontaminasi," katanya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengapa Perlu Operasi?

Wishnu juga menekankan bila seseorang terkena luka tusuk apalagi sampai menembus perut perlu segera dibawa ke rumah sakit. Tim medis bakal melakukan eksplorasi untuk memeriksa rongga perut.

"Perlu operasi untuk membuktikan bagian dalam apa saja yang kena, menghentikan pendarahan, serta menghentikan kontaminasi," kata Wishnu.

 

Saksikan juga video menarik berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.