Sukses

Swafoto Selamatkan Nyawa Wanita Ini Usai Terserang Stroke

Swafoto yang diambil sebelum wanita ini terserang stroke ternyata membuat dokter mampu melakukan tindakan dengan cepat

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Irlandia tertolong dari stroke yang sempat mengancam nyawanya karena swafoto yang diambilnya beberapa waktu sebelum terserang penyakit itu.

Pada Jumat 23 Agustus lalu, Stephanie Farnan dari County Wexford tiba-tiba mengalami pendarahan di otak pada pagi hari. Dia ditemukan pingsan oleh sang ayah, Frank setelah terlambat mengantar putranya Oscar sebelum pergi bekerja.

14 menit sebelum pingsan, Stephanie ternyata tak sadar melakukan sebuah swafoto. Sang saudara laki-laki, Sean menemukan foto tersebut di ponsel.

Dokter yang tahu akan swafoto itu segera melakukan perhitungan waktu dari foto itu dan menetapkan wanita 28 tahun itu terkena stroke. Dengan cepat, mereka memberikan obat anti pembekuan darah.

"Saya tidak ingat mengambil gambar atau apapun pagi itu," kata Stephanie seperti dikutip dari LAD Bible pada Jumat (20/9/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ingat Lakukan Swafoto

Kepada The Sun, Stephanie dia mengatakan bahwa dia dan keluarganya sangat bersyukur berkat gambar tersebut.

"Saya hanya ingat bangun dan terburu-buru, kemudian hal berikutnya yang saya ingat adalah terbangun di ICU di Beaumont," katanya.

Dokter mengatakan bahwa kemungkinan stroke Stephanie terjadi akibat adanya sebuah lubang di jantungnya. Selain itu, dia juga mengalami reaksi dari alat kontrasepsi berbentuk koyo yang dia gunakan.

Walaupun begitu, bukan berarti serangan tersebut tanpa gejala sebelumnya. Dia mengungkapkan beberapa hari sebelumnya dia mengalami gangguan pada matanya. Stephanie mengatakan bahwa ia mengira itu hanya kelelahan.

"Saya pikir bukan jenis yang harus kunjungan ke dokter."

Untuk saat ini, Stephanie harus menjalani operasi jantung. Prosedur itu membuat pergerakan dan penglihatannya terpengaruh. Namun, dia mencoba untuk tetap bugar dengan berolahraga. Salah satu motivasinya adalah sang putra yang membantunya melewati masa sulit.

"Jika saya tidak memilikinya, saya tidak tahu di mana saya berada," kata Stephanie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

    Stroke

  • Swafoto