Sukses

Ring Jantung hingga Meja Operasi, Ini Alat Kesehatan yang Sudah Diproduksi Dalam Negeri

Menkes Nila menyebut alat kesehatan buatan dalam negeri yang banyak dipakai di Tanah Air sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menyebut, alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri juga dipakai di Tanah Air. Produk dalam negeri sendiri tersebut dinilai sangat membanggakan. Hal ini mengarah pada kemandirian alat kesehatan.

"Kita sudah bisa memproduksi kasa steril. Inovasi lainnya, kita sudah bisa membuat alat anestesi dan USG sendiri. Ada juga meja operasi, masker, dan stent jantung," kata Nila saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, ditulis Rabu (11/9/2019).

Seluruh alat kesehatan tersebut digunakan di fasilitas kesehatan (faskes) dalam negeri, baik puskesmas sampai rumah sakit. Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, sebanyak 69,4 persen alat kesehatan buatan dalam negeri sudah memenuhi standar kesehatan di berbagai rumah sakit.

"Contohnya, masker operasi yang berwarna hijau. Masker itu sudah produksi dalam negeri sendiri dan digunakan di faskes. Ya, masa masker saja kita harus impor," tambah Nila.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meja Operasi Mendunia

Untuk meja operasi hasil produksi dalam negeri juga sudah mendunia. Produk meja operasi dari industri hospital equipment, seperti PT Mega Andalan Kalasan diekspor ke 44 negara di dunia.

"Saya melihat produksi di PT Mega Andalan Kalasan. Salah satunya, perusahaan itu memproduksi meja operasi dan diekspor ke Jepang, Selandia Baru, dan negara-negara di Afrika. Hebat sekali lho produksi dalam negeri kita," jelasnya.

Harapan Nila, inovasi teknologi farmasi dan alat kesehatan buatan dalam negeri semakin banyak yang muncul.

Hal tersebut sesuai dengan arah kebijakan dan strategi nasional 2015-2019, program kefarmasian dan alat kesehatan untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan bagi pembangunan kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.