Sukses

Mbah Sadiman, Sang Penyelamat Lingkungan di Lereng Gunung Lawu

Mbah Sadiman penyelamat lingkungan yang sukses memulihkan ekosistem di lereng Gunung Lawu.

Liputan6.com, Wonogiri Selama 20 tahun lebih, lebih tepatnya sejak tahun 1996, Mbah Sadiman (68), sapaan akrabnya mengabdikan diri sebagai pekerja senyap memulihkan lingkungan, khususnya ekosistem di lereng Gunung Lawu. Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah; Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

Mbah Sadiman berperan menanam dan merawat puluhan ribu pohon yang berfungsi sebagai pengikat air penghidupan bagi warga desa dan sekitarnya. Atas upayanya melakukan penghijauan, ia mendapatkan penghargaan berupa Apresiasi Dukungan Insan Inspiratif.

Penghargaan lingkungan tersebut diterima Mbah Sadiman di tempat tinggalnya, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah pada Minggu (25/8/2019). Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan berbagai pihak memberikan Apresiasi Dukungan Insan Apresiatif.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan memberikan apresiasi.

“Apa yang telah dilakukan oleh Mbah Sadiman kiranya bisa menjadi contoh bagi kita semua. Semua orang bisa mengikut jejak langkah beliau dalam melestarikan lingkungan,” ujar Lilik sebagaimana keterangan tertulis yang diperoleh Health Liputan6.com, Senin (26/8/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Desa Berlimpah Air

Berbagai tanaman, terutama beringin yang ditanam Mbah Sadiman menjadikan desanya berlimpah air meskipun wilayah tersebut memasuki musim kemarau. Ia memilih tanaman beringin karena tanaman ini memiliki kelebihan sebagai tanaman pencegah erosi. Selain itu, beringin yang ditanam sejak tahun 1996 memunculkan mata air. 

Kini, seluruh warga Desa Geneng di lereng Gunung Lawu sudah merasakan jerih payah upaya Mbah Sadiman. Masyarakat setempat  pun mendapat aliran air secara gratis dan mandiri lebih dari 340 kepala keluarga (KK). 

Sebelumnya, kebakaran hebat pernah melanda desa. Berbagai bencana kekeringan saat musim kemarau terjadi hingga petani tidak cukup mendapat air untuk tanaman dan kesulitan mendapatkan air bersih. Pun begitu banjir saat musim hujan.

Kira-kira kondisi seperti ini yang digambarkan Sadiman yang tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri, sekitar 100 km dari Kota Solo. Lahan seluas 250 hektar di Bukit Gendol dan Bukit Ampyang, lereng Gunung Lawu telah ia tanami lebih dari 11.000 tanaman. 

Upaya ini bermula dari keresahannya akibat kerusakan lingkungan, penebangan, dan penjarahan hutan yang dilakukan warga. Kondisi ini berimbas pada kehidupan warganya sendiri. Lelaki tua itu melakukan semuanya sendiri, tanpa bayaran, bahkan tidak mengharapkan imbalan.

"Dulu, saya dianggap gila. Ketika (masyarakat) yang lain menanam tanaman pangan, saya malah menanam pohon beringin. Tapi sekarang, apa yang saya tanam itu bisa menghasilkan air untuk warga dan udara menjadi sejuk," tutur Mbah Sadiman.

3 dari 3 halaman

Tokoh Penyelamat Lingkungan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memberikan dukungan dan penghargaan kepada Mbah Sadiman sebagai tokoh penyelamat lingkungan yang gigih dan semangat. Bahkan tanpa pamrih meski sudah memasuki usia lanjut. 

BRI mendukung gerakan menanam dan merawat pohon seperti yang dilakukan Mbah Sadiman selama 23 tahun terakhir. Wakil Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta Joko Sudarmo menyerahkan dana sejumlah Rp100 juta kepada Mbah Sadiman atas kepedulian yang tinggi kepada lingkungan dan kemanusiaan pada Minggu (25/8/2019).

Pada awal Agustus 2019 lalu, BNPB juga memberikan penghargaan sebagai tokoh inspiratif Reksa Utama Anindha (Penjaga Bumi yang Penuh Kebijakan). Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, kita butuh ribuan orang seperti Mbah Sadiman.

“Meski usia sudah 68 tahun, beliau ini masih segar bugar dan semangat untuk menanam pohon. Bahkan alasan kenapa beringin yang ia tanam, antara lain selain kuat, penyuplai air dan udara, beringin juga dipercaya ada 'penunggunya', jadi warga tidak berani tebang. Ini unik dan menarik," ujar Doni Monardo pada 1 Agusutus 2019 silam di Graha BNPB, Jakarta.

Penyerahan Apresiasi Dukungan Insan Inspiratif kepada Sadiman dihadiri pejabat DPRD Wonogiri, BPBD Provinsi Jawa Tengah, dan BPBD Kabupaten Wonogiri, Perwakilan BRI Pusat dan BRI Kantor Wilayah Yogyakarta, apartur Kecamatan Bulukerjo, dan siswa sekolah setempat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.