Sukses

Pisah Ranjang Bikin Bahagia

Tidur di ranjang yang berbeda atau 'pisah ranjang' ternyata bisa menguntungkan.

Liputan6.com, Jakarta 'Pisah ranjang' alias tidur secara terpisah bukan berarti ada masalah dalam hubungan. Malah, studi ungkap pasangan yang tidak tidur seranjang memiliki kesehatan dan hubungan pernikahan yang lebih baik.

Terkadang, tidur satu ranjang membuat salah satu tersiksa seperti mendengar dengkuran sepanjang malam, terbangun karena jam tidur berbeda. Semua ini bisa mengarah ke masalah kesehatan.

Merujuk studi Paracelsus Medical University di Jerman pada 2016, masalah tidur dan hubungan saling terkait. Lalu, studi lain dari Amerika Serikat menunjukkan ketika ada salah satu pasangan sulit tidur semalaman bisa mengganggu istri atau suaminya. Hal ini akan memicu pertengkaran pada keesokan paginya.

"Memang tidur seranjang bermanfaat tapi ketika salah satu pasangan memiliki masalah tidur bisa berdampak ke istri atau suaminya. Lalu, mereka sama-sama stres karena kurang tidur," kata psikoterapis dan pakar hubungan asal Houston Amerika Serikat, Mary Jo Rapini dilansir Independent, Jumat (23/8/2019).

Memang ketika tidur nyenyak, kemampuan untuk fokus dan kontrol diri lebih baik. Alhasil, membuat orang itu jadi lebih bahagia menjalani hubungan.

"Namun, kalau keduanya terganggu saat tidur, hal itu berdampak secara emosional, mental, dan fisik," kata penulis buku Sleeping Apart Not Falling Apart, Jennifer Adams.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hubugan Lebih Solid

Pisah ranjang juga tak menandakan hubungan bobrok. Berdasarkan pengalaman psikoterapis Ken Page, klien-kliennya yang memilih tidur terpisah merasa hubungannya malah lebih solid.

"Beberapa pasangan merasa lebih kuat ketika tidur terpisah," kata Ken.

Biasanya, yang berinisiatif pertama kali untuk tidur beda ranjang adalah istri. Misalnya ketika pasangan punya kebiasaan buruk saat tidur seperti mengorok, dia memilih pindah kamar.

"Lalu, kadang saat hamil, terjadi perubahan hormon yang membuat wanita memilih lebih nyaman tidur sendiri," kata Rapini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.