Sukses

Orang yang Rajin Bangun Pagi Jauh dari Penyakit Ini

Tidak ada salahnya untuk melanjutkan kebiasaan bangun lebih pagi yang biasa dilakukan untuk sahur saat bulan Ramadan

 

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang tidak biasa bangun pagi, coba pikir-pikir lagi. Ada banyak bukti yang mengungkapkan manfaat bangun pagi. 

Dalam sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Nature Communication menemukan, orang yang sudah 'terprogram' untuk bangun pagi secara genetik, memiliki potensi kesejahteraan yang lebih besar. Selain itu, risiko skizofrenia dan depresi mereka juga lebih rendah.

"Banyaknya orang dalam penelitian menunjukkan penelitian ini memiliki bukti terkuat bahwa 'burung hantu malam' berisiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan mental, seperti skizofrenia dan kesejahteraan mental yang lebih rendah," kata Michael Weedon dari University of Exeter Medical School yang memimpin penelitian seperti dikutip dari The Harvard Gazette pada Rabu (11/6/2019).

Studi ini sendiri dilakukan dengan meneliti 250 ribu di Amerika Serikat yang terdaftar di 23andMe dan 450 ribu orang dalam studi Biobank di Inggris. Mereka mendapatkan pertanyaan tentang kebiasaan tidurnya serta dianalisis gen yang dimilikinya.

 

Simak juga video menarik berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Orang Sukses yang Rajin Bangun Lebih Pagi

Selain itu, dengan bangun lebih pagi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seandainya Anda bangun terlalu mepet dengan jam kerja. Seperti sarapan, membuat kopi, meditasi atau olahraga.

"Pagi adalah waktu kritis yang bisa mengatur suasana sepanjang hari," kata Namni Gioel, peneliti dan profesor psikiatri University of Pennsylvania.

Bahkan, dikutip dari Global News, beberapa tokoh sukses di bidangnya punya kebiasaan bangun sebelum matahari terbit. Contohnya adalah CEO Apple Tim Cook yang rajin bangun pukul 3.45, Michelle Obama 4.30, dan pendiri Virgin Group Richard Branson yang bangun pukul 5 pagi.

Christoph Randler, profesor dari University of Tuebingen, Jerman mengatakan bahwa, orang-orang dengan kebiasaan tersebut memiliki peluang untuk lebih sukses dalam pekerjaannya.

"Karena mereka lebih cocok dengan sebagian besar lingkungan kerja dengan memulai lebih awal," kata Randler.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.