Sukses

Takut Kena Kanker Usus, Luke Perry Lakoni Diet Ini Semasa Hidup

Semasa hidup, aktor Luke Perry sempat ada pertumbuhan prakanker di usus besarnya. Tak mau sakit kanker, ia langsung lakukan perubahan gaya hidup besar-besaran.

Liputan6.com, Amerika Serikat Semasa hidup, Luke Perry sempat menjalani kolonoskopi. Saat itu, dokter menemukan pertumbuhan prakanker di usus besar. Sejak saat itu, aktor yang dikenal membintangi serial televisi Beverly Hills 90210 ini menjalani gaya hidup sehat. 

Kolonoskopi merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya gangguan atau kelainan pada usus besar (kolon) dan rektum. 

"Saat ini, ada 23 juta orang Amerika yang belum diskrining," kata Luke Perry, dikutip dari Fox News, Selasa, 5 Maret 2019. "Aku berharap lebih banyak orang melakukan kolonoskopi."

Kanker kolorektal, menurut studi American Cancer Society baru-baru ini mengungkapkan, dibandingkan dengan baby boomer, generasi milenial sekarang menghadapi dua kali lipat risiko kanker usus besar.

Bahkan empat kali lipat risiko kanker dubur. Diperkirakan skrining dan kolonoskopi dapat mencegah 60 persen kematian akibat penyakit kanker kolorektal.

"Ketika aku mendengar, kanker kolorektal ini yang paling dapat dideteksi. Tapi juga kanker yang paling mematikan nomor dua di AS," kata Luke Perry, yang bermain di serial televisi Riverdale.

Penuturan Perry soal nyaris kena kanker kolorektal ini menjadi kenangan. Perry meninggal dunia pada Senin, 4 Maret 2019. Bintang Beverly Hills 90210 mengembuskan napas terakhir setelah lima hari mendapatkan perawatan stroke. Luke Perry terkena serangan stroke hebat pada Rabu, 27 Februari 2019.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangi makan daging merah

Berkat menjalani perawatan prakanker, Perry terbebas dari kanker usus besar. Ia menerapkan diet sehat dan berolahraga secara teratur.

Beberapa studi pengamatan menunjukkan, indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar dan dubur pada pria dan wanita.

Penelitian lain juga mengidentifikasi hubungan antara daging merah dan daging olahan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.

"Aku sekarang mengurangi konsumsi daging merah," ujar Perry. “Dulu aku suka makan steak dan kentang. Kalau sekarang ya hanya untuk acara-acara khusus makan itu. Aku makan lebih banyak ikan, biji-bijian alami, dan serat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.