Sukses

Kasus Leptospirosis Hantui 8 Provinsi di Indonesia

DKI Jakarta dan tujuh provinsi di Indonesia tercatat memiliki kasus leptospirosis, yakni penyakit yang ditularkan air kencing tikus.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono menyebutkan ada delapan provinsi yang terdapat kasus leptospirosis

"Delapan provinsi itu, antara lain Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara (Kaltara), dan Maluku," ungkap Anung kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Selasa, 12 Februari 2019.

Menurut data akumulatif Kementerian Kesehatan tahun 2018 hingga Januari 2019, di Banten ada 104 kasus leptospirosis dengan 26 kematian; DKI Jakarta terdapat 11 kasus dengan 2 kematian; Jawa Barat ada 2 kasus, tanpa angka kematian; dan DIY ada 186 kasus dengan 16 kematian.

Lalu, di Jawa Tengah terdapat 427 kasus leptospirosis dengan 89 kematian; Jawa Timur ada 128 kasus dengan 10 kematian; Kaltara ada 3 kasus dengan 2 kematian; serta Maluku ada 5 kasus dengan 2 kematian.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans ini ditularkan melalui air kencing tikus. Penularan juga dapat dari air kencing kucing dan anjing.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KLB leptospirosis di Kaltara

Pada Januari 2019, leptospirosis ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kaltara. Jumlah kasus dan kematian karena penyakit ini khususnya ada di Kota Tarakan.

Laporan KLB leptospirosis di Kaltara pun sudah diterima Kementerian Kesehatan, lanjut Anung. Masyarakat di sana diimbau mengenakan sepatu boot atau alas kaki lain saat pergi ke kebun dan sawah, serta cuci tangan dan kaki dengan sabun saat serta setelah beraktivitas demi mencegah tertular penyakit ini. 

Selain itu, rajin membersihkan sarang tikus dan genangan air pun bisa menghindarkan diri terinfeksi bakteri leptospirosis.

Perhatikan gejala leptospirosis berupa demam mendadak kurang lebih 38,5 derajat Celsius, badan lemah, sakit kepala, dan mata merah.

Jika mengalami gejala, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit. Leptospirosis yang tak mendapat penanganan bisa mengakibatkan kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.