Sukses

Ini Dia Kenapa Anak Ogah Makan Sayur dan Buah, Perhatikan

Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa yang kuat menyebabkan ia cenderung kurang menyukai rasa dan aroma alami yang terdapat pada sayur dan buah.

 

Liputan6.com, Jakarta Banyak orangtua yang mengeluhkan anak tidak suka makan sayur dan buah. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena orangtua terbiasa memberikan makanan dan minuman dengan rasa manis, gurih, atau asin yang sangat kuat kepada anak.

Anak yang dibiasakan mengonsumsi makanan atau minuman berasa kuat cenderung kurang menyukai rasa dan aroma alami makanan, terutama sayur dan buah, seperti disampaikan Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Doddy Izwardy.

“Kita kesulitan mengajarkan anak-anak kita makan buah dan sayur. Jadi itu yang sebenarnya alamiah seharusnya masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga saat kita berikan yang rasanya tidak kuat (sayur dan buah) anak akan menolak,” ungkap Doddy seperti mengutip rilis Sehat Negeriku.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batasan gula garam minyak

Kementerian Kesehatan saat ini memiliki regulasi Permenkes No 30 tahun 2013 yang selanjutnya diamandemen dengan Permenkes No 63 Tahun 2015 yang menetapkan batasan konsumsi gula, garam dan lemak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM).

Batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium, atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak).

Untuk memudahkan mengingatnya ingat rumusan G4 G1 L5.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.