Sukses

Debu dan Bahan Kimia Rumah Tangga Sebabkan Obesitas?

Liputan6.com, Jakarta Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami banyak penduduk dunia. Namun, benarkah debu dan bahan kimia di rumah menjadi salah satu penyebabnya?

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa zat yang dinamakan "obesogen", yang kerap ditemukan dalam debu, kemasan, plastik, dan perabotan rumah tangga, mampu mengubah hormon untuk membangun lemak di tubuh.

Melansir New York Post pada Rabu (23/5/2018), melepas sepatu saat memasuki rumah untuk menghindari debu, serta memindahkan karpet di rumah bisa membuat orang tetap langsing.

Studi asal Portugal ini juga menyarankan untuk mengurangi jumlah plastik di rumah, menghindari produk pembersih jika memungkinkan, serta menyedot debu dan membeli makanan segar ketimbang produk olahan untuk membantu menyingkirkan obesogen.

"Obesogen dapat ditemukan hampir di mana-mana. Makanan kita adalah sumber utama paparannya, karena beberapa pestisida dan pemanis buatan adalah obesogen," jelas penulis studi Ana Catarina Sousa dari Universitas Aveiro dan Beiro Interior, Portugal.

"Sama halnya, mereka juga ada di dalam plastik dan produk rumah tangga sehingga mengurangi paparan sepenuhnya sangat sulit. Tetapi, untuk secara signifikan mengurangi itu tidak hanya layak, tapi juga sangat sederhana," tambahnya.

Bahan kimia yang masuk ke dalam seseorang mampu mengubah cara tubuh dalam menyimpan lemak yang disebut obesogen.

Mereka memprogram sel dalam dua cara. Pertama, mereka menaikkan akumulasi lemak melalui peningkatan jumlah sel-sel lemak. Selain itu, mereka juga membuatnya lebih sulit bagi kita untuk menurunkan berat dengan mengubah kemampuan untuk membakar kalori.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pandangan Skeptis

Walaupun begitu, pandangan skeptis tetap muncul dalam fenomena ini.

"Untuk beberapa alasan medis, seperti perlindungan terhadap alergi, ya, disarankan untuk menjaga rumah bebas debu dan sebagainya. Selain itu, juga melepas sepatu untuk menghindari kotoran dari luar. Namun hal ini tidak akan membuat berat badan sehat. Hanya pola makan seimbang dan olahraga teratur yang bisa melakukannya," kata Russell Viner, presiden Royal College of Paediatrics and Child Health pada The Guardian.

Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Harvard sendiri menemukan, mereka yang memiliki kadar bahan kimia lebih tinggi dalam darah, cenderung memiliki metabolisme lebih lambat.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS Medicine ini menyatakan, orang dengan metabolisme lebih lambat membakar lebih sedikit kalori selama kegiatan sehari-hari.

Mereka juga harus makan lebih sedikit untuk menghindari kelebihan berat badan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.