Sukses

Batu Ginjal Tak Akan Hilang, Sekalipun Minum Banyak Obat

Cukupkah menangani masalah batu ginjal hanya dengan minum obat?

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Pasien dengan masalah batu di saluran kencing, termasuk batu ginjal, sering kali gusar jika dokter menyarankan harus operasi.

Operasi dianggap momok oleh pasien batu ginjal. Jika boleh memilih, rata-rata pasien lebih memilih minum banyak obat ketimbang menjalani operasi batu ginjal.

"Padahal (ukuran) batu sebesar kepalan tinju. Mau minum obat segerobak, batu itu enggak bakal hilang," kata Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Hery Tiera, kepada Health-Liputan6.com belum lama ini. 

Berdasarkan pengalaman Hery, pasien dengan masalah batu ginjal maupun batu yang lain, langsung keringat dingin kalau sudah membicarakan soal operasi.

"Padahal salah banget. Operasi yang berhubungan dengan urologi, jarang lagi ada yang sayat-sayat dan belek-belek," kata Hery. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diimbangi alat canggih

Tidak mungkin di zaman yang sudah canggih ini, para ahli tidak mengimbangi hal tersebut dengan menggunakan alat operasi yang canggih pula.

Pasien batu ginjal tidak usah takut. Tidak perlu juga gusar. Dokter seperti Hery, sekarang ini lebih sering melakukan prosedur minimal-invasive bahkan non-invasive. 

Di Rumah Sakit Pondok Indah, misalkan. Untuk penatalaksanaan masalah batu ginjal ini, dokter sudah memakai alat secanggih Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).

Hery menekankan bahwa penanganan batu ginjal zaman dulu dan sekarang sudah berbeda jauh.

3 dari 3 halaman

Operasi Batu Ginjal Dulu dan Sekarang Berbeda

Satu dekade lalu para dokter bisa jadi harus memotong ginjal untuk mengeluarkan batu-batu yang bersarang. Kemudian sesudah operasi, pasien masih harus dirawat selama tujuh sampai 10 hari tergantung ada komplikasi atau tidak. Sekarang penanganan pasien batu ginjal jelas berbeda.

"Ini ada ginjal, kita pakai alat USG sama pakai fluoroskopi untuk kita cari ginjal yang bermasalah. Bagian yang tidak ada pembuluh darah, kita bolongin di situ, masuk pakai kamera ke dalam, akan kelihatan batu-batu tersebut," kata Hery.

"Setelah kelihatan, dipecahin kecil-kecil baru kita tarik keluar. Lukanya cuma segede kelingking saya," kata Hery menambahkan.

Hery mengingatkan agar tidak takut menghadapi permasalahan batu ginjal. Operasi yang ada sekarang tidak semenakutkan dulu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.