Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Selama Ereksi, Ini yang Terjadi pada Penis

Proses ereksi yang terjadi pada penis saling berkaitan dengan rangsangan pada saraf.

Liputan6.com, Jakarta Ereksi yang terjadi diatur di dalam jaringan penis, saraf, dan pembuluh darah. Ereksi juga membutuhkan kekuatan dari aliran darah yang baik. Lantas bagaimana proses dan apa yang terjadi pada penis saat ereksi?

Ereksi yang terjadi selama bercinta berasal dari otak, yang direspons sistem saraf terhadap rangsangan erotis yang nyata atau imajiner. Hal ini menyebabkan perubahan pada penis dari lembek (lunak) menjadi tumescent (bengkak) hingga tegak (kaku).

Dilansir dari laman Health After 50, Sabtu (26/8/2017), ereksi dimulai saat otak merasakan adanya sesuatu yang menggembirakan. Rangsangan dikirim dari otak ke bagian bawah sumsum tulang belakang, melalui saraf pelvis, dan ke penis.

Rangsangan dari saraf (kemungkinan besar disebabkan oleh oksida nitrat, molekul gas) menyebabkan otot penis menjadi rileks.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah darah mengalir naik

Otot penis yang rileks memungkinkan peningkatan jumlah darah mengalir melalui arteri sehingga mengisi ruang di dalam batang penis. Aliran darah harus meningkat hingga sekitar enam kali lipat dari tingkat normal.

Peningkatan aliran darah ini membuat penis menjadi lebih panjang, lebih lebar, dan lebih keras. Layaknya spons, jaringan pada batang penis akan berkembang dengan cepat sehingga penis membesar.

Penis pun menjadi kaku dan tegak. Pada kondisi ini, penetrasi cocok dilakukan. Selama aliran darah dipertahankan, ereksi tetap bisa bertahan lama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.