Sukses

Jangan Abaikan 4 Gejala Mata Kering

Berikut ini empat gejala yang mengindikasikan mata kering.

Liputan6.com, Jakarta Mata yang kering dapat menyebabkan masalah mata yang serius jika tidak ditangani. Meski gejalanya mudah dikenali, kondisi mata kering tidak boleh diabaikan.

Dilansir dari laman Health, Senin (9/7/2018), umumnya dokter mata menggolongkan penyakit mata kering ke dalam dua kelompok, yaitu mereka yang kekurangan produksi air mata dan kurang kelembapan sehingga air mata menguap terlalu cepat dari permukaan mata. Beberapa orang dapat mengalami kombinasi keduanya.

Berikut ini merupakan empat gejala mata kering yang mengganggu dan tidak boleh diabaikan.

1. Mata merah

Pembengkakan pembuluh darah di lapisan putih bagian luar bola mata bisa menyebabkan mata memerah. Jika Anda tidak memiliki infeksi mata atau alergi, ini menandakan mata Anda sangat kering.

"Jika Anda kekurangan air mata, sel-sel di permukaan mata menangis karena tidak terlindungi," kata Steven Maskin, MD, direktur medis Dry Eye and Cornea Treatment Center di Tampa, Fla.

Kemerahan dan peradangan terjadi karena disfungsi kelenjar meibomian, yang berarti kelenjar minyak kecil yang melapisi kelopak mata tidak menghasilkan atau melepaskan pelumasan yang cukup.

2. Mata yang terasa berpasir

Mata kering sering terasa berpasir, beberapa orang menggambarkannya sebagai sensasi benda asing, seolah ada sesuatu yang menyakitkan bersarang di salah satu atau kedua matanya. Hal ini bisa disebabkan oleh kotoran atau riasan yang menempel di dalam mata.

"Permukaan mata yang benar-benar mengering, sel-sel mengering dapat menyebabkan lecet mata," jelas Amy Lin, MD, profesor ilmu mata di University of Utah Moran Eye Center di Salt Lake City. Untungnya, itu tidak selalu menyebabkan kerusakan permanen. "Bintik-bintik kering itu sembuh saat matanya lebih lembap," kata dia.

3. Sensitif terhadap cahaya

Orang dengan air mata yang tidak mencukupi mungkin mengalami fotofobia, atau sensitivitas yang ekstrem terhadap cahaya. Seperti yang tidak dijelaskan oleh Yayasan Mata Kering, ini bisa bersifat sementara atau konstan dan terjadi pada semua jenis cahaya.

Orang dengan fotofobia mungkin menyipitkan mata atau menutup mata saat terpapar cahaya. Jumlah ketidaknyamanan juga bisa berbeda. Beberapa orang mungkin mengalami rasa sakit yang luar biasa saat ujung saraf di mata bersentuhan dengan cahaya sementara ada juga yang mengeluh cahaya terlalu terang.

Sel peka cahaya di retina, lapisan jaringan yang melapisi bagian belakang mata, bertanggung jawab atas ketidaknyamanan tersebut, menurut Perhimpunan Neuro-Oftalmologi Amerika Utara. Diperkirakan sel-sel ini memiliki koneksi dengan saraf yang bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi sensorik ke kepala dan wajah.

4. Mudah iritasi

Mata sering kali ditempa angin, asap, udara kering, asap produk pembersih dan polusi. Warren Eye Dry Eye Foundation mengatakan kornea, atau jendela mata, memiliki 300 sampai 600 kali lebih banyak ujung saraf daripada bagian tubuh lainnya.

"Jadi bayangkan tusuk jarum di jari Anda, tapi pinnya 600 kali lebih lebar. Setiap ruang tertutup dengan udara yang berasal dari AC di rumah, kantor, atau mobil, atau bahkan kipas dalam ruangan, dapat membuat mata kering lebih buruk," kata Dr Lin.

Ada juga sensitivitas mata terhadap asap, bahkan dari makanan saat memasak dan juga sensitif terhadap parfum," kata Warren Eye Dry Eye Foundation.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini