Sukses

Ini Alasan Utama Kurang Tidur

Mungkin Anda tidak menyadari kebiasaan seperti ini, namun hal ini dapat menggangu waktu tidur.

Liputan6.com, Jakarta Sebelum tidur, kerap kali kita sibuk dengan ponsel atau gadget lainnya. Mungkin Anda tidak menyadari kebiasaan seperti ini, namun hal ini dapat menggangu waktu tidur.

Survei yang dilakukan Silentnight menyebutkan bahwa banyak orang menghabiskan delapan jam lebih untuk waktu tidur dan delapan jam lebih 20 menit dengan gadget.

Dilansir dari Dailymail, Sabtu (10/3/2017) ternyata gadget seringkali menjadi masalah utama mengapa banyak orang tidak mendapat tidur dengan cukup.

"Banyak orang menggunakan teknologi di rumah. Ini berarti lebih banyak gangguan yang dapat membuat mereka terbangun di malam hari dan mengganggu kualitas tidur," Ungkap Dr Nerina Ramlakhan, psikolog sekaligus ahli terapi tidur dari King's College London.

Dr Ramlakhan mengungkapkan bahwa hampir tiga seperempat masyarakat di Inggris tidak cukup tidur di malah hari. Alasan yang paling sederhana karena penggunaan alat-alat elektronik seperti ponsel sebelum tidur.

Selain itu, penggunaan elektronik sebelum tidur punya andil yang cukup besar dalam gangguan otak.

"Browsing internet dan sosial media sebelum tidur dapat menambah kerja otak sehingga mempengaruhi gangguan dan banyak pikiran yang penuh ketika tidur," tutur Dr Ramlakhan.

Gangguan tidur yang disebabkan karena ponsel ataupun alat-alat elektronik lainnya tidak hanya menyerang orang dewasa. Hal ini juga mempengaruhi 500 pelajar berusia 13-15 tahun. Mereka memiliki masalah yang sama yakni gangguan tidur dan merasa kelelahan.

Dr Ramlakhan mengungkapkan pentingnya kesadaran orang-orang akan tidur malam yang cukup. Sebab masalah ini berpotensi memperpendek umur. 

"Banyak penelitian juga menyebutkan kurangnya tidur dapat memicu penyakit lain seperti melemahnya imun tubuh, meningkatkan risiko jantung, tekanan darah tinggi serta diabetes," kata Ramlakhan.

Selain, ia menambahkan, kurang tidur juga membuat Anda rentan terhadap penyakit kejiwaan seperti rasa cemas dan depresi serta berpotensi kemandulan baik pria dan wanita. (Aida Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini