Sukses

Waspadai Gairah Seksual Tinggi Penderita Bipolar

Peningkatan libido (dorongan gairah seksual) yang kerap terjadi pada fase mania Gangguan Bipolar (GB) seringkali berdampak buruk.

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan libido (dorongan gairah seksual) yang kerap terjadi pada fase mania Gangguan Bipolar (GB) seringkali berdampak buruk. Selain mengakibatkan aktivitas seksual berlebihan, hal ini juga dapat mendorong terjadinya perilaku promiskuitas dan menyebabkan ketidakharmonisan rumah tangga.

Begitu disampaikan psikiater Sanatorium Dharmawangsa, dr. Ashwin Kandouw,SpKJ pada wartawan di Hotel Shangri-La Jakarta melalui keterangan pers, Rabu (19/8/2015).

"Aktivitas seksual berlebihan seringkali dikuti dengan perasaan menyesal dan malu serta sedih yang berkepanjangan setelah orang tersebut memasuki fase remisi. Penyesalan itu masuk ke fase depresi," katanya.

Selain peningkatan libido, kata dia, gangguan bipolar juga ditandai dengan perasaan gembira yang berlebihan, sangat bersemangat, energik dan sangat aktif, memiliki banyak ide, merasa tidak perlu tidur, melakukan banyak aktivitas secara bersamaan, melakukan tindakan berisiko, membelanjakan uang berlebihan atau boros, berpenampilan berlebihan, serta adanya perilaku seduktif yang tidak jarang menimbulkan masalah pada lingkungan, sosial, dan hukum.

Sebaliknya, pada fase depresi, mereka justru menunjukkan suasana perasaan dan perilaku seperti murung, menarik diri, merasa sedih, tidak bergairah, mudah tersinggung, dan adanya dorongan untuk bunuh diri.

"Penyebab gangguan bipolar multifaktor. Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan neurotransmitter di otak. Secara psikososial dikaitkan dengan pola asuh masa kanak-kanak, stres yang menyakitkan, stres kehidupan yang berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi faktor lainnya," katanya.

Pentingnya peran keluarga untuk mendeteksi perubahan tersebut sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jika terjadi perubahan penampilan yang disertai perubahan perilaku dan emosi yang tidak biasanya ditampilkan oleh orang dengan gangguan bipolar, keluarga sebaiknya membawa orang tersebut berkonsultasi dengan dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.