Sukses

Berkaca dari Kasus Ibu Kandung Bunuh Anak di Bekasi, Penderita Skizofrenia Kerap Mendengar Tipe-tipe Suara Seperti Ini

Berikut ini tipe-tipe suara yang kerap didengar penderita skizofrenia seperti yang dialami ibu bunuh anak kandung di Bekasi

Liputan6.com, Jakarta Kasus pembunuhan yang dilakukan ibu kandung berinisial SNF (26) pada anak kandungnya berinisial AM (5) di Kota Bekasi menyita perhatian masyarakat. SNF tega membunuh anaknya dengan 20 tusukan di rumahnya di daerah Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Kamis (7/3). 

"Korban 5 tahun 7 bulan. Iya benar, ibu korban terduga pelaku. Yang diamankan tiga orang. Satu pelaku dan dua saksi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus seperti dikutip dari kanal News-Liputan6.com. 

Firdaus juga mengatakan, gangguan yang dialami tersangka telah diketahui oleh suaminya, MAS. Kondisi itu telah terjadi sejak dua bulan terkahir.

"Hasil dari pemeriksaan terhadap pelaku, ini akibat dari adanya kalau dari hasil psikologi, pelaku ini terindikasi skizofrenia yang dialami pelaku yaitu dapat dijelaskan ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisasi, dan gangguan persepsi. Ini hasil tim psikolog dari DP3A Kota Bekasi," ungkapnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan SNF diterapkan sebagai tersangka usai dilakukan gelar perkara oleh penyidik.

"Hasil gelar perkara saudari SNF atau ibu dari korban itu telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan bukti yang cukup yang ditemukan oleh penyidik," kata Ade.

Untuk diketahui, penderita skizofrenia kerap mengalami bisikan-bisikan atau halusinasi pendengaran, suara-suara yang menyuruhnya melakukan sesuatu. 

Halusinasi pendengaran, atau mendengar suara-suara, lebih umum terjadi daripada yang diperkirakan, terutama di antara mereka yang menderita skizofrenia dan penyakit mental lainnya seperti gangguan bipolar, gangguan kepribadian ambang, gangguan depresi mayor, gangguan stres pasca-trauma, dan gangguan skizoafektif. 

Bahkan di kalangan masyarakat umum, hingga 10% pernah mendengar namanya dipanggil, terutama saat tertidur (hypnagogic) atau bangun tidur (hypnopompic).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jenis Halusinasi Pendengaran pada Skizofrenia

Dihimpun dari Verywellmind, bagi sebagian orang, halusinasi pendengaran muncul secara tiba-tiba. Tanya Luhrmann, PhD, seorang profesor antropologi di Stanford dan penulis “Living With Voices,” menggambarkan pengalaman seorang pemuda yang mulai mendengar suara tikus menggaruk belakang telinganya. Halusinasi pendengarannya dimulai dengan cepat, dan segera setelah itu, dia menghancurkan sebuah jumlah sarang tikus.

Halusinasi pendengaran yang dialami seorang penderita skizofrenia mungkin dapat berupa:

  • Suara melengking yang berulang-ulang
  • Musik yang sangat keras dan berdebar-debar
  • Suara orang yang berbisik atau berteriak berarti perintah atau komentar
  • Orang-orang membicarakan Anda seolah-olah Anda tidak hadir

 

Suara Tidak Masuk Akal

Eleanor Longden, seorang psikolog penelitian dengan diagnosis skizofrenia, menjelaskan bahwa suara-suara ini dapat memerintahkan Anda untuk melakukan hal-hal yang sama sekali tidak masuk akal, seperti mengambil segelas air dan menuangkannya ke kepala Anda.

Karena kualitasnya yang berulang-ulang, tak henti-hentinya, dan mengganggu, suara-suara tersebut dapat membuat orang sangat terganggu dan kewalahan hingga memilih untuk mengikuti perintah mereka.

Suara Menyakiti Diri Sendiri

Terapis harus menangani kasus-kasus yang melibatkan suara-suara yang memberi perintah untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain dengan sangat hati-hati. Halusinasi pendengaran jenis ini bisa sangat menakutkan, dengan perintah yang cenderung diteriakkan tanpa henti.

Suara yang Mengancam

Beberapa orang mendengar suara-suara yang persuasif dan berulang-ulang dari sebuah organisasi rahasia, misalnya, yang mengancam kematian atau bahaya. Sekali lagi, suara-suara ini menakutkan dan meningkatkan risiko seseorang untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan kekerasan. 

 

3 dari 3 halaman

Membantu Orang Tercinta yang Mengidap Skizofrenia

Berinteraksi dan membantu penderita skizofrenia yang mendengar suara-suara bisa berdampak buruk, namun cobalah untuk tidak putus asa. Dengan perawatan yang tepat, orang yang Anda sayangi mungkin dapat mengontrol frekuensi dan tingkat keparahan suara-suara tersebut.

Pertimbangkan terapi keluarga, yang dapat membantu Anda dan orang yang Anda kasihi mengenali halusinasi pendengaran ini dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

Berikut beberapa cara lain untuk membantu:

  • Didiklah diri Anda sendiri tentang kondisi mereka. Pelajari sebanyak mungkin tentang skizofrenia untuk memahami pengaruhnya terhadap orang yang Anda cintai. Hal ini dapat membantu Anda mengenali kapan gejalanya memburuk dan mengetahui lebih banyak tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu.
  • Bantu mereka tetap pada pengobatannya. Jika Anda berperan sebagai pengasuh, penting untuk bekerja sama dengan tim perawatan orang yang Anda cintai untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Anda dapat mendorong mereka untuk meminum obat dan membantu mereka menuju dan pulang dari terapi serta janji dengan dokter.
  • Tuliskan detailnya. Buatlah jurnal tentang janji temu yang akan datang dan informasi yang diberikan oleh tim layanan kesehatan orang yang Anda cintai. Buat catatan tentang tanda-tanda termasuk frekuensi, jenis, dan tingkat keparahan. Catat perubahan besar dalam hidup atau sumber stres yang mungkin dialami orang yang Anda cintai.
  • Kelola stres Anda. Merawat diri sendiri juga penting. Praktikkan perawatan diri yang baik dan temukan cara untuk mengatasi stres. Strategi relaksasi seperti mindfulness, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu.

Anda mungkin juga merasa terbantu jika bergabung dengan kelompok dukungan tempat Anda dapat berbicara dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.