Sukses

Waspada, Es Batu Bikin Pipis Berdarah

Pendarahan pada saat buang air kecil karena konsumsi es batu tercemar itu ada meski jarang terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Anda gemar mengonsumsi minuman dengan es batu? Kalau ya, jangan sembarangan minum es batu. Pasalnya, sekarang ini es batu apalagi yang disediakan di warung-warung di pinggir jalan tidak bisa dijamin kebersihannya. Air yang tercemar bakteri bisa menyebabkan diare bahkan pendarahan saat Anda pipis maupun buang air besar.

Pendarahan terjadi ketika es batu mengandung bakteri Enterohaemorrhagic Escherichia coli menyebabkan penyakit. "E.coli jenis ini bisa menyebabkan pendarahan saat buang air besar dan air kecil karena hemolisis. Bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal," terang Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr.dr.Agustin Kusumayati, M.Sc

Meski begitu, kata Agustin, kasus seperti ini jarang. Yang biasanya terjadi es batu yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli dan salmonella karena sumber air yang digunakan tak aman.

"Bakteri ini tidak berdampak kronik pada tubuh, melainkan akut. Artinya segera terjadi infeksi. Bisa dengan muntah atau diare," terang perempuan berkacamata ini di Kementerian Kesehatan RI, Rabu, (1/4/2015).

Ia pun mengingatkan, es batu merupakan makanan yang berisiko tinggi menularkan banyak penyakit. Ketika sudah terkontaminasi bakteri, Anda tidak bisa melakukan apa pun. Meski es batu dicuci bersih, bakteri di dalamnya tetap hidup.

"Ini berbeda halnya dengan tomat yang berpestisida. Tomat ini kan bisa dicuci hingga bersih hingga pestisidanya hilang," terang Agustin.

Bakteri tidak akan mati dalam suhu dingin di freezer. Jadi, bakteri tak berkembang di suhu dingin, ketika mencair bisa hidup lagi yang bisa menyebabkan sakit.

Karena itu, ia menyarankan agar Anda yang sedang melakukan perjalanan jauh menghindari konsumsi es batu. Lebih baik konsumsi minuman dingin karena tersimpan dalam lemari es.

 

Baca Juga:

Es Batu Berbahaya Beredar,YLKI Minta Aparat Tegas Soal Izin Usaha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.