Sukses

Sel Punca, Cara Baru Bikin Manusia Panjang Umur

Stem cell adalah harapan hidup baru yang dapat membantu kualitas hidup menjadi lebih baik. Sejumlah penyakit pun diteliti dan sukses diatasi

Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun terakhir, dunia kesehatan Indonesia gencar mengenalkan stem cell atau sel punca pada publik. Paramedis beranggapan, stem cell adalah harapan hidup baru yang dapat membantu kualitas hidup menjadi lebih baik.
Sejumlah penyakit pun diteliti dan sukses diatasi dengan stem cell. Tapi sayang, mungkin belum banyak orang yang paham apa itu stem cell dan mengapa satu sel bisa menyembuhkan namun begitu kontroversial? Berikut sejumlah pakar membahasnya.

Peneliti stem cell di Indonesia, Indra Bachtiar, PhD mengatakan bahwa stem cell saat ini telah banyak dikembangkan untuk mengobati penyakit seperti stroke, cedera kepala dan gangguan fungsi otak seperti Alzheimer serta Parkinson, Osteoarthritis, Crohn disease, kanker, diabetes, kebutaan, kebotakan rambut, dan mungkin banyak lagi. Berbagai produk pun digadang-gadang mengandung stem cell. Sayangnya, hal ini tidak bekerja hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA)
melarang penggunaan stem cell dari tumbuhan ataupun hewan.

Indra menerangkan, stem cell bermula sejak 1954 ketika John Enders menerima nobel penghargaan atas penemuan stem cell di tubuh manusia. Penelitian berlanjut, pada 1998, James Thomson dari University of Wisconsin Madison untuk pertama kalinya mengembangkan teknologi stem cell yang kini banyak dikenal di Indonesia.

Jadi apa itu Stem cell? Stem cell adalah sel hidup yang terdapat di dalam tubuh dan merupakan awal mula terbentuknya 200 jenis sel penyusun tubuh. Yang jadi masalah, semua manusia memiliki jumlah stem cell yang berbeda saat dia lahir. Dan jumlah ini bisa berkurang seiring dengan perkembangan usia dan penyakit yang diderita seseorang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tiga jenis sel punca



Ada tiga jenis stem cell:

1. Totipotent, stem cell tipe ini merupakan cikal bakal makhluk baru dan dapat diperoleh dari zigot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma).

2. Pluripotent, merupakan stem cell yang dapat berubah menjadi semua jenis sel tapi tidak dapat membentuk sel baru.

3. Multipotent, inilah yang sering digunakan untuk membantu dalam pemulihan penyakit. Sifatnya yang mudah 'bergaul' dengan segala macam penyakit membuatnya mudah diterima dan mempercepat pemulihan.

Ahli stem cell dari Unistem Clinic, dr. Karina F, Moegni, SpBP menerangkan, stem cell memiliki sifat unik seperti halnya dapat
memperbayak diri (replikasi atau self renewal). Kemampuan ini tidak dimiliki oleh sel lainnya seperti sel jantung, sel otak ataupun sel pankreas. Itulah sebabnya, sel ini digunakan untuk memperbaiki atau menggantikan sel yang rusak dalam tubuh.

3 dari 3 halaman

Hebatnya stem cell



"Hebatnya lagi, stem cell dapat masuk ke otak. Padahal, dalam dunia medis diketahui kalau tidak ada satupun obat yang dapat diterima otak dengan baik. Tuhan telah menciptakan otak kita untuk memiliki pelindung yang kuat sehingga tidak sembarang obat bisa masuk," kata Karina saat menjelaskan stem cell di depan para undangan di acara Seminar Teknologi Stem Cell Autologus Terkini untuk Kesehatan di Hotel Aryaduta, Jakarta, ditulis Minggu (18/1/2015).

Jadi, mengapa pengobatan ini begitu kontroversial? Sebab menurut Karina, stem cell atau sel punca tidak boleh dikembang biakkan dan harus langsung diberikan kepada pasien dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Stem cell tidak dapat hidup di suhu ruangan lebih dari 24 jam sehingga tidak dapat dijadikan pil, cream dan sebagainya, juga tidak dapat disimpa dia ampul. Tapi banyak praktik stem cel undergriund yang kita tidak tahu sumbernya dari mana dan bagaimana menyimpannya," ungkapnya.

Nah, karena stem cell begitu berharga, kata Karina, sudah seharusnya kita menjaga stem cell kita dengan cara menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. "Makan sehat, olahraga adalah menjaga jumlah stem cell tetap terjaga."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini