Sukses

Hindari Seringnya Paparan Wi-Fi pada Anak

Sebuah penelitian yang belum lama diterbitkan cukup mengejutkan publik. Paparan Wifi bisa berisiko sebabkan kanker pada anak.

Liputan6.com, Jakarta Jika pada 2013 lalu ada kasus kontroversial yang melibatkan seorang bocah yang menderita kanker otak akibat paparan Wifi, sebuah penelitian yang belum lama diterbitkan cukup mengejutkan publik. Paparan Wifi bisa berisiko sebabkan kanker pada anak.

Laporan yang dipublikasikan dalam Journal of Microscopy and Ultrastructure ini menemukan bahwa anak-anak menyerap lebih banyak radiasi dibanding orang dewasa.

"Anak-anak menyerap lebih banyak radiasi MGM Wireless Limited (MWR) dibanding orang dewasa karena jaringan otak mereka lebih tipis dan ukuran tengkoraknya lebih kecil," tulis peneliti pada Dailymail, Rabu (14/1/2015).

Peneliti menuliskan, MWR menimbulkan efek karsinogen yang dapat memicu kanker. Oleh sebab itu, mereka juga memperingatkan ibu hamil untuk menghindari menyimpan ponsel di pakaiannya.

Neurolog pediatrik Dr Maya Shetreat-Klein mengatakan wanita hamil juga harus mengetahui bahwa radiasi nirkabel dapat berdampak pada perkembangan otak.

"Kami melihat peningkatan risiko kanker yang mengkhawatirkan pada anak selama dekade terakhir, dan yang bisa kita lakukan yang mungkin bisa membantu mengurangi tingkat radiasi yang sangat serius," kata Maya.

Sebelumnya, sinyal Wi-Fi menggunakan intensitas gelombang radio yang 100.000 kali lebih kecil dari microwave. Kendati demikian, jenis radiasi yang dipancarkan oleh gelombang radio (Wi-Fi), oven microwave, dan ponsel telah terbukti meningkatkan suhu jaringan pada paparan tingkat tinggi. Hal ini disebut juga interaksi termal.

Inggris Health Protection Agency (HPA) mengaku telah memantau keamanan Wi-Fi. Mereka mengungkap, energi yang ditransmisikan dalam sinyal Wi-Fi sama dengan gelombang radio saat kita menerima panggilan di ponsel selama 20 menit.

"Belgia, Prancis, India, dan beberapa negara maju telah membuat undang-undang dan mengeluarkan peringatan tentang pembatasan perangkat nirkabel pada anak-anak. Seperti misalnya untuk penggunaan komputer laptop dan tablet, jarak minimum dengan tubuh adalah 20 sentimeter," tulis laporan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.