Sukses

William Polley, Perawat Baik Hati yang Ikut Terjangkit Ebola

William Polley adalah perawat asal London, Inggris, yang rela merawat pasien dengan wabah ebola selama belasan jam tanpa dibayar.

Liputan6.com, Jakarta Pil pahit harus ditelan William Polley. Sebelas hari setelah menyatakan senang melihat banyak pasiennya di Sierra Leone sembuh dari wabah ebola, William dinyatakan positif tertular virus mematikan tersebut. Ia pun harus segera diterbangkan kembali ke Inggris untuk menjalani perawatan intensif.

William Polley adalah perawat asal London, Inggris, yang rela merawat pasien dengan wabah ebola selama belasan jam tanpa dibayar.

Pada Maret 2014, William mendapatkan mandat selama enam bulan merawat para pasien HIV, kanker, dan TBC di Gembala Hospice, ibukota Freetown. Tapi setelah ebola mewabah di Sierra Leone, ia meminta izin untuk ditugaskan merawat para pasien akibat ebola di Rumah Sakit Pemerintah Kenema.

Salah seorang rekan William bernama Madiye mengatakan, pria berkepala pelontos itu dikenal sebagai sosok yang pemberani. Sesaat sebelum berangkat menuju Sierra Leone, William mengatakan kepadanya kalau dia akan bekerja keras demi kesembuhan pasiennya. Sebab, tidak mudah menemukan perawat di sana, karena kebanyakan dari mereka takut tertular virus ebola.

Melihat aksi nyata yang ditunjukan William, membuat Profesor Robert Gary tak sungkan memuji dedikasi pria kurus tersebut.

"Kami kekurangan banyak perawat di rumah sakit, karena takut mengurusi pasien akibat wabah ebola. Tapi, William mau bekerja selama 12 sampai 18 jam tanpa dibayar," kata Robert.

Rekan William yang turut membantu korban ebola di Sierra Leone, Dr Oliver Johnson mengatakan, William adalah sosok yang sangat luar biasa. Ia tahu risiko terbesar akan menimpanya, tapi tak pernah sedikit pun mengeluh dan berniat untuk mundur.

Melihat kondisi yang tengah menimpa `malaikatnya`, membuat masyarakat yang telah merasakan kerja keras William berdoa untuk kesembuhannya. Bahkan, mereka meminta agar William senantiasa memberitahu kondisinya.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (26/8/2014), William mendapatkan perawatan yang sangat baik di London, Inggris. Dokter yang memeriksa keadaannya pun mengatakan, kalau kondisi yang menimpah William tidak tergolong serius. Bahkan, para dokter meyakini dokter berhati mulia itu bisa sembuh dalam waktu dekat.

Mengetahui sang anak mendapatkan perawatan yang memadai, keluarga besar William pun tak lupa mengucapkan terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membawanya dari Sierra Leone ke Inggris.

Secara singkat kedua orangtua William, Robin dan Jackie menceritakan bahwa sang anak adalah sosok pria yang mandiri sejak William duduk di bangku sekolah menengah pertama. Bahkan, William tidak malu untuk mencuci baju menggunakan tangannya sendiri, dan memasak di atas api yang menyala, dan menyetrika pakaiannya dan pakaian kedua orangtuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini