Sukses

Menkes Bangga dengan Para Dokter PTT di Kepri

Menkes secara tegas mengaku bangga dengan upaya yang dilakukan para dokter PTT di Puskesmas Belakang Padang dan Puskesmas Bulang, Kepulauan

Liputan6.com, Batam Gairah dan semangat yang ditunjukan para dokter pekerja tidak tetap (PTT) yang ada di Puskesmas Belakang Padang dan Puskesmas Bulang, Kepulauan Riau memukau Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, yang sedang mengunjungi temdpat tersebut. Karena itu, Menkes makin yakin bahwa sistem dokter keluarga perlu segera dijalankan secara nasional.

Demikian diungkapkan menkes saat melakukan diskusi bersama tenaga medis di Puskesmas Bulang, Pulau Buluh, Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (12/8/2014).

"Dokter keluarga ini tentu akan dikembangkan secara Nasional. Karena sebenarnya, itu ada di dalam Undang-undang (UU) nomor 20 tahun 2013. UU Pendidikan Kedokteran sudah menyebut itu bahwa kita akan ada salah satu dokter spesialis, namanya dokter layanan primer," kata Menkes.

Dokter layanan primer, lanjut Menkes, dikhususkan untuk bertugas pada layanan primer yang menjadi garda terdepan dan utama ke para keluarga.

Di hadapan tenaga medis, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kota Batam, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan jajaran dari Eselon 1, Menkes secara tegas mengaku bangga dengan upaya yang dilakukan para dokter PTT tersebut.

Bagaimana pun, tindakan seperti itulah yang dibutuhkan oleh para keluarga pasien, terlebih di daerah kepulauan seperti Kepulauan Riau ini.

"Memang, ini yang akan dikembangkan di seluruh Indonesia, di mana sejumlah dokter yang memiliki motivasi, benar-benar dekat dengan masyarakat, sehingga dapat mendorong masyarakat, dan membawa mereka untuk menjalani PHBS," kata Menkes.

"Sehingga, semakin sedikit masyarakat yang sakit," kata Menkes menambahkan.

Menkes juga berpesan kepada para dokter PTT untuk menerapkan 'rumah singgah' atau rumah tunggu, untuk para ibu hamil yang berisiko. Begitu mendekati proses kelahiran, para ibu sudah diletakan lebih dulu di rumah singgah, sehingga tidak terhambat keseluruhan proses bersalinnya, apalagi bila ombak antar pulau yang tidak bersahabat dan mengganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini