Sukses

Saat Hamil, Ibu Stres Anak pun Stres

Tahukah Anda, kalau stres ternyata tidak hanya didera orang berusia dewasa dan anak berusia sekolah saja, melainkan juga seorang bayi?

Liputan6.com, Jakarta Beragam faktor risiko dapat memengaruhi saluran cerna kita. Namun, stres menjadi faktor utama yang menyebabkan pencernaan sering terganggu.

Tahukah Anda, kalau stres ternyata tidak hanya didera orang dewasa dan anak sekolah melainkan juga seorang bayi.

Psikolog Anak dan Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Rini Hildayani, M.Si. Psychologist mengatakan, stres merupakan reaksi tubuh terhadap stimulus yang datang dari lingkungan yang sangat berat. Pada bayi, stres terjadi pertama kali sejak ia dilahirkan ke dunia.

"Karena begitu bayi lahir, ia mengalami transisi dari rahim ibu (uterus) ke dunia luar. Saat di dalam rahim ibu, bayi mendapatkan apa yang dia mau. Sedangkan saat dia di dunia, bayi hanya dapat mengandalkan refleks untuk survive (bertahan)," kata Rini menjelaskan dalam acara 'Happy Tummy Council Gut-Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas' di Gran Melia Hotel, Jakarta, Kamis (3/4/2014)

Parahnya, bayi juga dapat mengalami stres saat berada di kandungan. Stres yang dialami seorang bayi, tidak lepas dari stres yang dialami ibu saat mengandung.

Menurut sebuah penelitian, kata Rini, semakin bertambah usia kandungan seorang ibu, hormon stres turut mengalami peningkatan. Ketika hormon stres meningkat, kemudian melewati dinding plasenta dan masuk ke aliran darah bayi, maka bayi ikut mengalami stres.

Lebih lanjut Rini menjelaskan, stres pada bayi berdampak buruk terhadap kehidupannya kelak. Seperti tingkah lakunya yang tidak baik, mengalami tempramen yang sulit, frustasi yang cukup tinggi, sering menangis, dan marah yang meledak-ledak.

Kata Rini, bayi itu nantinya akan mengalami frustasi yang cukup tinggi ketika ia mengalami sebuah situasi di mana tidak mendapatkan apa diinginkannya. Hal seperti inilah yang harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya oleh para wanita yang memutuskan untuk hamil.

"Ini lebih berisiko pada bayi yang mengalami stres saat berada di dalam janin," kata dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.