Sukses

Tukang Angkut di Rumah Sakit Ternyata Keturunan Raja Inggris

Terpisah 10 abad, nasib Jon Blackmore bak bumi dan langit dengan moyangnya. Dia porter, sementara pendahulunya adalah Raja Inggris.

Pada tahun 1066, Perang Hastings pecah. Hanya membawa beberapa ribu prajurit, Pangeran William dari Normandia menyeberangi selat yang memisah daratan Benua Eropa dengan Inggris. Didorong ambisi  besar: menjadi penguasa Britania Raya.

Angan-angan gila itu ternyata terwujud. William pun menjadi Raja Inggris. Dengan gelar William I, ia juga dikenal sebagai William the Conqueror -- Sang Penakluk.

Terpisahkan 10 abad, seorang pria muncul mengaku sebagai keturunannya. Nama pria itu Jon Blackmore. Namun, nasib William dan Jon bak langit dan bumi: yang satu raja, lainnya adalah porter alias tulang angkut barang di sebuah rumah sakit di Essex.

Jon mengaku William adalah buyutnya ke-27. Kaitan tersebut terkuak melalui penelitian hampir 3 dekade, yang dilakukan Jon dan sepupunya Roy, yang menyusun silsilah keluarga yang ditelusuri sampai tahun 519 Masehi.

Dari penelitian itu terungkap keterkaitan mereka dengan para kaum darah biru, para keturunan raja. Misalnya, Henry VIII -- adalah sepupu jauh, Alfred yang Agung -- moyang ke-34. Richard si Hati Singa (Richard the Lionheart), paman dari 23 generasi yang lalu.

Bukti lain yang dikemukakan Jon adalah kemiripan wajahnya dengan topeng wajah William I.

Suatu hari, John yang berasal dari Southend melihat topeng kayu berukir wajah William saat berkunjung ke Tower of London. Ia kaget saat menjumpai kemiripan topeng itu dengan mukanya.

"Salah satu penjaga bicara padaku, katanya aku mirip William Sang Penakluk dan menunjukkan topeng itu, "kata Jon seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (14/1/2014).

"Saya benar-benar tak percaya. Mirip sekali, struktur wajah, mata yang biru, bahkan bentuk bibir," tambah dia.

Topeng tersebut adalah 1 dari 10 yang diukir tahun 1600-an untuk menggambarkan wajah tokoh-tokoh terkenal. Topeng muka itu diduga menggambarkan raut muka William I ketika ia berusia 38 tahun.

"Aku mengambil fotonya melalui lemari kaca, dan ketika mencocokkannya denganku, benar-benar luar biasa kemiripannya," kata Jon.



Pria 47 tahun itu meneruskan penyusunan silsilah keluarga 5 tahun lalu yang lalu dari sepupunya Roy -- yang memulainya 3 dekade sebelumnya dan menghasilkan katalog yang berisi lebih dari 12 ribu nama.

Hasilnya diduga sebagai pohon keluarga terbesar yang pernah disusun secara pribadi. Salah satu cabangnya saja, yang menelusuri silsilah keluarga Fortescue, panjangnya 6 meter saat dicetak.

"Anda tidak pernah tahu siapa Anda sebenarnya, sampai menemukan akar Anda," kata Jon. "Saya berasal dari latar belakang kelas pekerja di Liverpool. Sama sekali tak menyangka punya kaitan dengan para bangsawan. Saya belajar tentang nama-nama terkenal saat sekolah dan tak pernah menyangka, mereka adalah bagian dari sejarah keluargaku."



Sebelumnya, banyak orang yang mengatakan Jon dan keluarganya ada kaitan dengan William Sang Penakluk atau Henry VIII. Kini, ia mengaku punya buktinya.

"Ini adalah pekerjaan panjang selama 28 tahun dan biaya mahal. Namun, bertekad untuk meneruskannya. Kami sedang berusaha untuk mendapatkan kaitan antara silsilah keluarga kami dengan Constantine I, kaisar Romawi," tutup John. (Ein/Sss)

Baca juga:

Sejarah Menarik di Balik Nama Pangeran Cilik Putra William-Kate
`Dark Countess` yang Misterius Sejatinya Anak Marie Antoinette?
Fakta Baru Misteri `Jasad Raja Tanpa Kepala` Henry IV

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.