Sukses

Pakistan Klaim Tiga Pangkalan Udaranya Jadi Sasaran Serangan Rudal India

Ketegangan antara dua negara tetangga ini melonjak sejak serangan rudal India ke Pakistan pada 7 Mei 2025.

OlehKhairisa FeridaDiperbarui 10 Mei 2025, 08:04 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2025, 07:45 WIB

Liputan6.com, Islamabad - Militer Pakistan pada Sabtu (10/5/2025) mengatakan tiga pangkalan udaranya telah diserang oleh rudal-rudal India, termasuk satu di pinggiran ibu kota Islamabad yang dekat dengan markas besar militer.

"India, dengan agresinya yang terang-terangan, telah menyerang dengan rudal. Pangkalan Nur Khan, Murid, dan Shorkot menjadi sasaran," kata juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry dalam siaran langsung yang ditayangkan televisi pemerintah seperti dilansir CNA.

"Sekarang kalian tinggal menunggu balasan dari kami."

Pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, tempat markas besar militer berada, berjarak sekitar 10 km dari ibu kota Islamabad.

Sebelumnya, seorang juru bicara militer mengatakan bahwa India telah menembakkan rudal balistik yang jatuh di wilayah India sendiri. Dia menyampaikan hal itu dalam pernyataan mendadak di siaran televisi nasional pada pukul 01.50 waktu setempat pada Sabtu, tanpa memberikan rincian untuk mendukung klaimnya.

"Saya ingin menyampaikan kabar mengejutkan bahwa India menembakkan enam rudal balistik dari Adampur. Salah satu rudal balistik jatuh di Adampur, sementara lima lainnya jatuh di wilayah Punjab India, yaitu di Amritsar," kata juru bicara militer tersebut dalam pernyataan singkat melalui video.

Komisioner distrik Amritsar dalam pesan teks antara Jumat dan Sabtu menyampaikan, "Jangan panik. Sirene sedang berbunyi karena kita dalam status siaga merah. Jangan panik, seperti sebelumnya, matikan lampu, menjauh dari jendela. Kami akan memberi tahu jika pasokan listrik akan dinyalakan kembali."

India belum memberikan komentar atas klaim-klaim ini.

Pakistan telah memperingatkan bahwa mereka "tidak akan melakukan de-eskalasi" dalam konflik yang semakin memanas dengan India, dan menyalahkan New Delhi karena telah membawa kedua negara bersenjata nuklir itu semakin dekat ke ambang perang besar, dengan jumlah korban tewas akibat kekerasan selama beberapa hari terakhir telah melampaui 50 orang.

Pada Jumat, hari ketiga dari serangkaian serangan balasan, tentara India mengatakan telah menggagalkan serangan bertubi-tubi dari Pakistan yang menggunakan drone dan amunisi lainnya semalaman, serta memberikan balasan yang setimpal.

Juru bicara militer Pakistan membantah bahwa Islamabad telah melakukan serangan seperti itu dan bersumpah akan membalas serangan awal India.

"Kami tidak akan melakukan de-eskalasi – dengan kerusakan yang mereka timbulkan di pihak kami, mereka harus menerima balasannya," kata Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry.

"Sejauh ini kami hanya bertahan, tapi mereka akan mendapatkan jawabannya di waktu yang kami tentukan sendiri."

Sumber militer Pakistan mengatakan bahwa pasukannya telah menembak jatuh 77 drone India dalam dua hari terakhir dan puing-puing dari banyak insiden terlihat oleh AFP di sejumlah kota di seluruh negeri.

Seorang juru bicara tentara India pada Jumat mengatakan ada "300 hingga 400" drone Pakistan yang dikerahkan, namun klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Kedua negara telah berperang beberapa kali karena Kashmir, wilayah yang diklaim sepenuhnya oleh keduanya, namun dikelola secara terpisah.

Eskalasi antara India dan Pakistan, dua negara bersenjata nuklir, terjadi setelah serangan mematikan yang menewaskan 26 orang di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, pada 22 April. 

Pejabat India menyatakan bahwa Pakistan terlibat dan menjanjikan balasan bagi penyerang dan pihak yang memberikan mereka perlindungan. Pakistan sendiri membantah keras tuduhan ini.

EnamPlus