Sukses

Duh! Akun Kota Yokohama Salah Tweet soal Peluncuran Rudal Korut

Diluncurkannya rudal dari kedua belah pihak tentu saja memungkinkan. Namun berita mengenai peluncuran rudal oleh Korut yang terjadi di Yokohama, Jepang kali ini keliru.

Ketegangan di semenanjung Korea nampaknya semakin tinggi. Uniknya, ada kesalahan pejabat Yokohama, Jepang, dalam berkicau di Twitter terkait isu ini.

"Pada hari Rabu (waktu setempat), pejabat kota Yokohama menggunakan Twitter mengeluarkan peringatan tentang peluncuran rudal Korea Utara - yang notabene tidak pernah terjadi," kata pihak berwenang setempat seperti diberitakan situs Mashable, Kamis (11/4/2013).

Seperti diberitakan Mashable, informasi peluncuran tersebut diketahui terkirim pada pukul 08.11 waktu setempat melalui akun Twitter pejabat penanggulangan bencana Jepang.

"Korea Utara telah meluncurkan rudal," tulis akun @yokohama_saigai yang memiliki hampir 40 ribu follower.

Kesalahan itu diketahui sesaat setelah akun itu memposting informasi peluncuran tersebut dari salah seorang follower akun @yokohama_saiga.

"Kami menerima telepon dari salah satu follower kami yang telah menyadari kesalahan itu. Kami memiliki tweet itu dalam keadaan siap dan menunggu. Tapi untuk alasan yang tidak diketahui, tweet itu terkirim." kata seorang pejabat kota.

Tweet itu bertahan sekitar 20 menit, ketika pejabat Yokohama akhirnya memutuskan untuk menghapus dan memposting permintaan maaf secara resmi.

Berikut petikan isi tweet permintaan maaf dari Kantor Departemen Pelayanan Administrasi dan Manajemen Darurat Yokohama.

Informasi peluncuran rudal yang [misinformasi] pada pengiriman sebelumnya tidak benar. Kami meminta maaf dan memperbaikinya.

Untuk informasi peluncuran rudal dari Korea Utara [tentang kesalahan pengiriman informasi] disampaikan sekitar 20 menit pada 10 April, kami menerbitkan permintaan maaf ke website Yokohama.

http://www.city.yokohama.lg.jp/somu/org/kikikanri/20130410181649.html ... # # Yokohama Yokohama.


(Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.