Sukses

5 Fakta Unik Tentang Planet Saturnus yang Jarang Diketahui

Berikut 5 fakta unik tentang planet Saturnus yang jarang diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Saturnus merupakan planet yang dikenal dengan keberadaan cincin disekelilingnya. Planet keenam dari matahari ini termasuk planet yang berukuran besar.

Dikutip dari laman NASA pada Rabu (17/04/2024), Saturnus disebut "The Jewel of the Solar System" atau Permata Tata Surya. Selama ratusan tahun, planet ini menjadi objek pengamatan para ahli.

Keunikan planet ini juga menyimpan banyak misteri yang masih diteliti para astronom. Berikut 5 fakta unik tentang planet Saturnus yang jarang diketahui.

1. Durasi Revolusi yang Lama

Bagi Saturnus, satu putaran mengelilingi matahari memakan waktu 29,4 tahun bumi. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa Saturnus membutuhkan waktu yang begitu lama untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi matahari.

Pertama, beberapa orang menunjukkan bahwa Saturnus berjarak 10 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan dengan bumi. Ia bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.

Para ahli percaya bahwa ini adalah alasan mengapa Saturnus bergerak lebih lambat dan harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk menyelesaikan satu putaran orbit. Ada juga pendapat bahwa cincin-cincin Saturnus menciptakan medan magnet yang kuat, sehingga memberikan pengaruh seperti gaya tipe bipolar pada planet ini.

Jarak astronomis yang harus ditempuh Saturnus untuk mengorbit matahari adalah 1,4 miliar mil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Satelit Alami yang Sangat Besar

2. Satelit Alami yang Sangat Besar

Saturnus memiliki banyak sekali bulan atau satelit alami. Salah satunya adalah Titan. Titan memiliki ukuran yang lebih besar daripada Merkurius.

Titan hanya sedikit lebih kecil dari Ganymede, bulan terbesar Jupiter. Atmosfer Titan sebagian besar terdiri dari nitrogen, mirip dengan atmosfer bumi.

Para ilmuwan menduga bahwa terdapat sungai, danau, awan, hujan, dan samudra yang terbuat dari hidrokarbon cair seperti etana dan metana di Titan. Namun, ketika wahana antariksa Cassini-Huygens mendarat di permukaan bulan yang sangat besar ini, foto-foto yang diambil menunjukkan permukaan yang berbatu dan tidak subur, tanpa adanya danau atau sungai yang terlihat.

Para ilmuwan memiliki bukti dan berhipotesis bahwa ada lautan metana yang sangat dalam dan luas. Mereka juga menyatakan kemungkinan adanya samudra air di bawah kerak Titan yang bisa menjadi tempat bagi kehidupan.

3. Badai Besar

Seperti planet raksasa lainnya, Saturnus memiliki badai besar yang terjadi di atmosfernya. Salah satu badai yang paling terkenal adalah Badai Besar Utara.

Fenomena ini merupakan pusat badai yang berputar-putar dengan kecepatan angin yang sangat tinggi. Badai ini terlihat seperti titik putih yang terus berputar di atmosfer Saturnus.

 

3 dari 3 halaman

Cincinnya Terbentuk dari Debris

4. Cincinnya Terbentuk dari Debris

Fakta unik Saturnus selanjutnya ada di cincinnya. Cincinnya yang tampak indah itu rupanya diduga terbentuk dari sisa-sisa benturan antar-benda langit, seperti tabrakan antara bulan-bulan kecil di sekitar Saturnus, pecahan dari komet atau asteroid yang hancur.

Kemudian ditarik oleh gaya gravitasi kuat planet gas raksasa ini. Cincin-cincin tersebut terdiri dari miliaran, bahkan triliunan partikel dengan berbagai ukuran, mulai dari butiran pasir hingga sebesar gedung pencakar langit.

Bahkan beberapa di antaranya berukuran sebesar gunung. Mereka terbentuk dari partikel dan pecahan batu serta es yang dilapisi dengan debu halus.

5. Manusia Tidak Bisa Berdiri di Saturnus

Fakta unik Saturnus yang terakhir adalah manusia tidak akan pernah bisa berdiri di permukaan planet ini. Sebab, planet ini sepenuhnya terdiri dari cairan dan gas, sehingga tidak ada permukaan padat untuk mendarat atau berdiri.

Menariknya, pesawat antariksa tidak akan mengalami masalah dengan atmosfer Saturnus. Manusia juga tidak dapat berdiri di cincin-cincin Saturnus.

Meskipun dari jarak jutaan mil di bumi cincinnya terlihat padat. Sebab, cincin-cincin tersebut terdiri dari miliaran atau bahkan triliunan partikel es dan batuan dengan ukuran yang sangat beragam.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini