Sukses

1 April 2000: Pencurian Siang Bolong Mesin Enigma Masa Perang Dunia II Senilai Rp2 Miliar

Mesin Enigma atau mesin pengkodean yang digunakan oleh Jerman untuk menyandikan pesan selama Perang Dunia II itu dicuri dari Museum Bletchley Park di Buckinghamshire, tenggara Inggris, demikian mengutip dari BBC.

Liputan6.com, Buckinghamshire - 1 April 2000, tepat 24 tahun lalu, sebuah mesin Enigma masa perang dicuri. 

Mesin pengkodean yang digunakan oleh Jerman untuk menyandikan pesan selama Perang Dunia II itu dicuri dari Museum Bletchley Park di Buckinghamshire, tenggara Inggris, demikian mengutip dari BBC.

Polisi mengatakan bahwa seorang pencuri diduga membawa mesin tersebut yang terlihat seperti mesin ketik besar keluar dari Museum Bletchley Park, ketika siang bolong saat museum tersebut dibuka untuk umum.

Mesin ini adalah salah satu dari tiga mesin yang sama di dunia, dan nilainya diperkirakan lebih dari £100.000 atau sekitar Rp2 miliar. 

Christine Large, Direktur Bletchley Park Trust, mengatakan bahwa mesin ini istimewa karena digunakan oleh SS Jerman dan dibuat dengan standar yang lebih tinggi.

"Kami hanya bisa berharap bisa mendapatkannya kembali," kata Christine Large. 

Diperkirakan mesin tersebut dicuri dengan tujuan untuk dijual kepada orang lain.

Sementara itu, diperkirakan mungkin lebih dari satu orang yang terlibat dalam pencurian tersebut dan sudah direncanakan dengan hati-hati.

Mesin tersebut ditempatkan didalam lemari kaca yang sulit untuk dipecahkan dan terdapat sistem alarm yang beroperasi serta ada penjaga yang mengawasi benda tersebut.

Sementara itu, melansir dari independent.co.uk, juru bicara polisi, Thames Valley mengatakan bahwa seorang staf telah menelepon 999 untuk melaporkan pencurian dan petugas langsung dikirim ke museum tersebut.

"Anjing pelacak digunakan untuk memeriksa gedung dan area sekitarnya jika pencuri telah membuangnya di semak-semak," katanya. "Namun, anjing tersebut tidak dapat mengendus aroma apa pun dan sekarang kami memiliki detektif tempat kejadian perkara mengambil sampel forensik."

Pencurian tersebut terjadi sepekan sebelum sistem keamanan baru dipasang. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikembalikan dan Salah Satu Pelaku Dihukum

Keberadaan mesin itu tetap menjadi misteri hingga September 2000, polisi mulai menerima surat dari seorang pria yang mengaku bertindak atas nama seseorang yang telah membelinya. Penulis surat tersebut menuntut £25.000 atau sekitar Rp500 juta untuk pengembalian yang aman.

Museum setuju untuk membayar uang tersebut, tetapi batas waktu 6 Oktober tidak terpenuhi.

Dua minggu kemudian, presenter televisi BBC Jeremy Paxman membuka paket di kantornya di Television Centre, London. Isinya adalah mesin Enigma yang hilang. 

Tidak ada tebusan yang dibayarkan. Namun, mesin tersebut kehilangan tiga dari empat roda rotor enkripsinya, tetapi kemudian juga dikembalikan dengan aman.

Kemudian, polisi menangkap dealer barang antik Dennis Yates pada November 2000.

Pria dari Derbyshire yang waktu itu berusia 58 tahun mengakui bahwa ia mengirim surat kepada polisi, dan mengirimkan mesin Enigma ke Jeremy Paxman.

Pencurian ini menyebabkan dirinya dipenjara selama 10 bulan.

Selama persidangannya, pengadilan mendengar bahwa dia terlibat dalam peristiwa yang berada di luar kendalinya.

Dennis Yates telah menerima ancaman kematian dari orang-orang yang bekerja untuknya, dan tidak pernah memberi tahu polisi siapa pembeli misterius itu.

Mereka yang melakukan pencurian tersebut tidak pernah tertangkap.

3 dari 4 halaman

Cara Kerja Mesin Enigma

Melansir dari brilliant.org, mesin Enigma terdiri dari beberapa bagian termasuk keyboard, papan lampu, rotor, dan sirkuit elektronik internal.

Beberapa mesin seperti yang digunakan oleh militer, memiliki fitur tambahan seperti plugboard.

Pesan-pesan yang terenkripsi oleh enigma akan menjadi kumpulan huruf yang berantakan pada yang akan diterjemahkan menjadi kalimat yang dapat dipahami ketika diurutkan kembali.

Ketika sebuah tombol pada keyboard ditekan, satu atau lebih rotor akan bergerak untuk membentuk konfigurasi rotor baru yang akan mengkodekan satu huruf sebagai huruf lainnya.

Arus mengalir melalui mesin dan menerangi satu lampu tampilan pada papan lampu, yang menunjukkan huruf keluaran.

Jadi jika tombol "K" ditekan, dan mesin Enigma mengkodekan huruf itu sebagai "P," maka "P" akan menyala di papan lampu.

Setiap bulan, operator Enigma menerima buku kode yang menentukan pengaturan yang akan digunakan mesin setiap hari.

Setiap pagi, kode-kode akan berubah.

4 dari 4 halaman

Pemecahan Kode Enigma

Mesin Enigma adalah mesin enkripsi terkenal yang digunakan oleh Jerman selama Perang Dunia II untuk mengirim pesan terenkripsi.

Sebuah mesin Enigma memungkinkan miliaran cara untuk mengkodekan pesan, menjadikannya sangat sulit bagi negara lain untuk membongkar kode-kode Jerman selama perang — untuk sementara waktu kode tersebut tampak tidak terbongkar.

Alan Turing dan para peneliti lainnya memanfaatkan beberapa kelemahan dalam implementasi kode Enigma dan mendapatkan akses ke buku kode Jerman, dan ini memungkinkan mereka untuk merancang mesin yang disebut mesin Bombe, yang membantu membongkar versi Enigma yang paling menantang.

Beberapa sejarawan percaya bahwa pembongkaran Enigma adalah kemenangan tunggal paling penting oleh kekuatan Sekutu selama Perang Dunia II.

Dengan menggunakan informasi yang mereka dekode dari Jerman, Sekutu berhasil mencegah banyak serangan.

Namun, untuk menghindari kecurigaan Nazi bahwa mereka memiliki wawasan terhadap komunikasi Jerman, Sekutu harus membiarkan beberapa serangan dilakukan meskipun mereka memiliki pengetahuan untuk menghentikannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini