Sukses

Chile Darurat Kebakaran Hutan, 46 Orang Tewas

Kebakaran hutan di Chile menyebabkan banyak kematian dan kerusakan luas hingga ke permukiman warga

Liputan6.com, Vina del Mar - Musibah kebakaran melanda Chile. Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

"Sedikitnya 46 orang tewas akibat kebakaran hutan yang terjadi di Chile tengah," kata Presiden Gabriel Boric, seraya memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan akan bertambah seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (4/2/2024). 

Sebelumnya pada hari Sabtu (3/2), Menteri Dalam Negeri Chile, Carolina Tohá, mengatakan terdapat 92 kebakaran hutan di bagian tengah dan selatan negara tersebut, dengan suhu yang luar biasa tinggi. Lebih dari 1.000 rumah hancur.

Kebakaran paling mematikan terjadi di wilayah Valparaíso, di mana pihak berwenang mendesak masyarakat untuk tidak meninggalkan rumah mereka sehingga mobil pemadam kebakaran, ambulans dan kendaraan darurat lainnya dapat melewatinya dengan lebih mudah.

Tidak ada rincian yang diberikan tentang mereka yang meninggal.

Carolina Tohá mengatakan bahwa dua kebakaran di dekat Kota Quilpué dan Villa Alemana telah menghanguskan setidaknya 8.000 hektar (19.770 hektar) sejak hari Jumat (2/2). Salah satu kebakaran mengancam kota resor pesisir Viña del Mar, di mana beberapa lingkungan telah terkena dampak buruknya.

Di Villa Independencia, sebuah lingkungan di lereng bukit di tepi timur kota, beberapa blok rumah dan tempat usaha hancur total. Mobil-mobil yang terbakar dengan jendela pecah berjajar di jalanan hingga tertutup abu.

"Saya sudah berada di sini selama 32 tahun dan tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi," kata Rolando Fernández, salah satu orang yang kehilangan rumahnya. Dia mengatakan pertama kali melihat api menyala di bukit terdekat pada Jumat (2/2). Dalam waktu 15 menit kawasan itu dilahap api dan asap, memaksa semua orang lari menyelamatkan diri.

"Saya telah bekerja sepanjang hidup saya, dan sekarang saya tidak punya apa-apa lagi," kata Fernández.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tiga Tempat Perlindungan Dibuat

Sejauh ini tiga shelter atau tempat perlindungan telah didirikan di wilayah Valparaíso, dan 19 helikopter serta lebih dari 450 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke wilayah tersebut untuk mengendalikan kobaran api, kata Menteri Dalam Negeri Chile, Carolina Tohá.

"Tim penyelamat masih berjuang untuk mencapai daerah yang paling terkena dampak," imbuh Carolina Tohá.

Kebakaran terjadi di pegunungan yang sulit dijangkau dan berdampak pada lingkungan yang dibangun dalam kondisi berbahaya di tepi Viña del Mar.

Para pejabat juga melaporkan pemadaman listrik akibat kebakaran tersebut. Tohá mengatakan di wilayah Valparaíso, empat rumah sakit harus dievakuasi serta tiga panti jompo. Kebakaran juga menghanguskan dua terminal bus.

Pola cuaca El Niño telah menyebabkan kekeringan dan suhu yang lebih panas dari biasanya di sepanjang bagian barat Amerika Selatan tahun ini, sehingga meningkatkan risiko kebakaran hutan. Pada bulan Januari, lebih dari 17.000 hektar (42.000 hektar) hutan hancur di Kolombia akibat kebakaran yang terjadi setelah cuaca kering selama beberapa minggu.​

3 dari 4 halaman

Chile Umumkan Keadaan Darurat Kebakaran Hutan

Chile telah mengumumkan state of emergency atau keadaan darurat saat negara tersebut memerangi kebakaran hutan yang meluas di pusat negara tersebut.

“Semua pasukan dikerahkan untuk memerangi kebakaran hutan,” Presiden Gabriel Boric menulis di X ketika ia mengumumkan tindakan tersebut, dan menambahkan bahwa layanan darurat akan bertemu pada hari Sabtu (3/2) untuk menilai situasi.

Kebakaran telah merusak ribuan hektar hutan sejak hari Jumat (2/2), menyelimuti kota-kota pesisir dengan kabut asap abu-abu yang tebal dan memaksa orang meninggalkan rumah mereka di wilayah tengah Vina del Mar dan Valparaiso.​

4 dari 4 halaman

Kebakaran Dipicu Gelombang Panas

Leonardo Moder, direktur perusahaan kehutanan nasional Valparaiso, mengatakan: "Kami mempunyai kecepatan angin hampir 40 atau 50 km [25-31 mil] per jam."

"Angin ini kencang karena membawa dedaunan, dahan, atau potongan kayu yang menyala, dan masing-masing menciptakan api kecil baru yang akan berkembang menjadi lebih banyak api," tambah Leonardo Moder seperti dikutip dari Al Jazeera.

Kebakaran ini disebabkan oleh gelombang panas musim panas dan kekeringan yang melanda bagian selatan Amerika Selatan yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino, seiring dengan peringatan para ilmuwan bahwa pemanasan planet telah meningkatkan risiko bencana alam seperti panas terik dan kebakaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.