Sukses

Catalonia di Spanyol Umumkan Darurat Kekeringan, Pembatasan Air Diterapkan Selama 15 Bulan

Jauh sebelum krisis iklim terjadi, Spanyol disebut sudah hidup melebihi kemampuannya dalam hal ketersediaan air.

Liputan6.com, Madrid - Setelah lebih dari 1.000 hari mengalami kekeringan, pemerintah Catalonia, Spanyol, secara resmi mengumumkan keadaan darurat, memperluas pembatasan air ke Barcelona dan wilayah sekitarnya.

Saat mengumumkan langkah-langkah tersebut pada Kamis (1/2/2024), Presiden Catalonia Pere Aragones mengatakan bahwa di beberapa daerah tidak turun hujan sama sekali selama tiga tahun. Dia menggambarkan situasi ini sebagai kekeringan terburuk dalam sejarah modern. Demikian seperti dilansir The Guardian, Sabtu (3/2).

Diperkirakan curah hujan 500mm perlu turun di Catalonia untuk menutupi defisit tersebut. Cadangan air telah turun hingga di bawah 16%, tingkat yang cukup rendah untuk memicu deklarasi darurat.

Langkah-langkah yang sudah diterapkan di wilayah utara, termasuk pengurangan 20 persen irigasi pertanian dan larangan menyiram taman umum, akan diperluas ke Barcelona.

Kolam renang umum dan pribadi akan ditutup, dengan pengecualian bagi kolam renang yang berada di pusat olahraga, meskipun beberapa kolam beradaptasi dengan penggunaan air laut. Taman tidak lagi diairi, namun air tanah akan digunakan untuk menyelamatkan 35.000 pohon di kota itu dari kematian.

Tidak akan ada pancuran atau air mancur hias di pantai. Taman air dan gelanggang es akan ditutup, serta pencucian mobil dibatasi untuk penggunaan komersial. Pembatasan ini akan tetap berlaku setidaknya selama 15 bulan ke depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pariwisata Berpotensi Berdampak

Situasi di Barcelona sendiri dilaporkan akan jauh lebih buruk jika tidak terdapat pabrik desalinasi terbesar di Eropa, yang dibangun setelah kekeringan parah terakhir pada tahun 2008, yang memasok 33 persen air minum ke kota itu. Ada pun 25 persen lainnya berasal dari air limbah daur ulang.

Namun, biaya produksi satu liter air desalinasi melalui osmosis balik membutuhkan biaya tiga kali lebih besar dibandingkan biaya untuk mengambil air dari sungai dan waduk. Hal itu juga menghabiskan banyak energi, yang belum seluruhnya berasal dari sumber terbarukan, sehingga memperburuk akar masalah dengan menambah emisi global.

Ketika pembatasan di Barcelona berlanjut hingga musim panas, hal ini kemungkinan akan memicu kebencian terhadap wisatawan, yang dianggap membebani layanan publik, seperti beberapa rute bus, hingga menyampingkan masyarakat lokal.

Wisatawan mengonsumsi lebih banyak air dibandingkan penduduk. Penelitian yang dilakukan oleh asosiasi pelaku bisnis perhotelan menunjukkan bahwa pada tahun 2016 seorang tamu di hotel bintang lima menggunakan 545 liter air sehari, dibandingkan dengan konsumsi penduduk sebesar 163 liter. Terbaru, asosiasi tersebut mengklaim konsumsi wisatawan telah berkurang menjadi 242 liter.

3 dari 3 halaman

80 Persen Air untuk Sektor Pertanian

Kekeringan tidak hanya terjadi di wilayah timur laut Spanyol. Di Andalusia, Spanyol bagian selatan, dua musim panas yang kering dan terik berturut-turut telah menghancurkan panen zaitun, mengurangi produksi sebesar 50 persen dan menaikkan harga minyak zaitun hingga dua kali lipat.

Panen anggur juga buruk di sebagian besar Spanyol, bahkan tanaman merambat kesulitan bertahan hidup.

Para pemimpin industri pariwisata mengatakan meskipun mudah untuk menyalahkan lapangan golf dan kolam renang, 80 persen air di Spanyol dikonsumsi oleh sektor pertanian.

Jauh sebelum krisis iklim terjadi, Spanyol sudah hidup melebihi kemampuannya dalam hal ketersediaan air, dengan membendung dan mengalihkan beberapa sungai besar untuk mengairi kebun pasar di wilayah gurun selatan Almeria dan Murcia.

Meskipun pertanian hanya menyumbang sekitar 2,3 persen dari PDB dan hanya mempekerjakan 4 persen dari angkatan kerja, namun industri ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam politik, seperti yang terlihat jelas ketika pemerintah mencoba membatasi penggunaan air di perkebunan stroberi yang luas di wilayah barat daya.

Spanyol selalu mengalami periode kekeringan, namun para ahli iklim sepakat bahwa kekeringan semakin lama sementara curah hujan berkurang dan suhu terus meningkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.