Sukses

NATO Gelar Latihan Perang dengan 90.000 Pasukan, Uji Kemampuan Tempur Melawan Rusia?

Latihan perang NATO yang akan datang dijuluki Steadfast Defender 24 dan disebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dingin.

Liputan6.com, Brussels - NATO akan meluncurkan latihan perang terbesarnya dalam beberapa dekade pekan depan. Para pejabat tinggi NATO pada Kamis (18/1/2023) mengonfirmasi bahwa sekitar 90.000 personel akan mengambil bagian dalam latihan perang selama berbulan-bulan, yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa aliansi tersebut dapat mempertahankan seluruh wilayahnya hingga perbatasannya dengan Rusia.

Latihan militer NATO digelar ketika perang Ukraina mandek. NATO sebagai organisasi tidak terlibat langsung dalam perang Ukraina, namun memberikan dukungan tidak mematikan kepada Kyiv.

Di lain sisi, banyak negara anggota NATO mengirimkan senjata dan amunisi secara individu atau kelompok, serta memberikan pelatihan militer terhadap Ukraina.

Beberapa bulan sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia memasuki Ukraina pada Februari 2022, NATO mulai meningkatkan keamanan di sisi timurnya yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina. 

Latihan perang yang akan datang dijuluki Steadfast Defender 24 dan disebut sebagai yang terbesar sejak Perang Dingin. 

"Itu akan menunjukkan bahwa NATO dapat melakukan dan mempertahankan operasi multi-domain yang kompleks selama beberapa bulan, melintasi ribuan kilometer dari High North hingga Eropa Tengah dan Timur, dalam kondisi apa pun," sebut pakta pertahanan beranggotakan 31 negara itu, seperti dilansir AP, Jumat (19/1).

Latihan militer terakhir NATO dengan jumlah pasukan yang besar bertajuk Reforger, yang dilaksanakan selama Perang Dingin pada tahun 1988 dengan 125.000 peserta. Pada tahun 2018, NATO juga menggelar latihan perang Trident Juncture dengan 50.000 peserta. Demikian dikutip dari SCMP, mengutip data NATO.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Latihan Berlangsung hingga Mei

Pasukan akan bergerak ke dan melalui Eropa hingga akhir Mei dalam apa yang digambarkan NATO sebagai skenario konflik yang disimulasikan dengan musuh yang hampir setara. Berdasarkan rencana pertahanan baru NATO, musuh utamanya adalah Rusia dan organisasi teroris.

"Aliansi ini akan menunjukkan kemampuannya untuk memperkuat kawasan Euro-Atlantik melalui pergerakan kekuatan transatlantik dari Amerika Utara," kata Panglima Tertinggi Sekutu Eropa Jenderal AS Christopher Cavoli.

"Hal ini akan menunjukkan persatuan kita, kekuatan kita, dan tekad kita untuk melindungi satu sama lain."

3 dari 3 halaman

Inggris Kirim 20.000 Pasukan

Swedia, yang diperkirakan akan bergabung dengan NATO tahun ini, juga akan ambil bagian.

Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan pihaknya akan mengirim 20.000 tentara yang didukung oleh jet tempur canggih, pesawat pengintai, kapal perang dan kapal selam, dan banyak di antaranya dikerahkan di Eropa Timur dari bulan Februari hingga Juni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.