Sukses

16 Januari 2017: Pesawat Kargo Turki Jatuh dan Timpa Rumah Warga di Kyrgyzstan, 37 Orang Tewas - Separuh Desa Hancur

Kecelakaan pesawat di Kyrgyzstan, puluhan orang tewas saat jet kargo Turki menghantam rumah-rumah warga.

Liputan6.com, Bishkek - Sebuah pesawat kargo Turki yang terbang dari Hong Kong jatuh di sebuah desa di Kyrgyzstan pada Senin 16 Januari 2017. Menewaskan keempat awak dan sedikitnya 33 orang di darat.

Pihak berwenang Kyrgyzstan kemudian menetapkan hari berkabung atas kecelakaan pesawat tersebut sehari setelahnya pada Selasa 17 Januari.

Laporan BBC kala itu menyebut Boeing 747 yang dioperasikan ACT Airlines jatuh saat hendak mendarat di tengah kabut di Bandara Manas, 25 km (15 mil) utara ibu kota, Bishkek.

Penerbangan TK6491 seharusnya berhenti di Manas dalam perjalanan ke Istanbul di Turki.

Setidaknya 15 bangunan hancur di desa di luar bandara. Korban tewas akibat pesawat jatuh itu termasuk sejumlah anak-anak.

ACT merupakan maskapai penerbangan berbasis di Istanbul yang beroperasi dengan nama MyCargo. Pesawat tersebut diyakini berusia sekitar 14 tahun --saat kecelakaan terjadi.

Wakil PM Kyrgyzstan saat itu, Muhammetkaly Abulgaziev mengatakan di TV pemerintah: "Menurut informasi awal, pesawat itu jatuh karena kesalahan pilot."

Salah satu saksi, Baktygul Kurbatova, mengatakan kepada media lokal: "Saya terbangun karena cahaya merah terang di luar. Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Ternyata langit-langit dan tembok menimpa kami. Saya sangat takut namun berhasil menutupi wajah anak saya dengan tangan agar puing-puing tidak menimpanya.

Warga lain, yang hanya bernama Tajikan, mengatakan dia mendengar "suara gemuruh dan (rasanya) seperti gempa bumi".

"Banyak orang yang tertidur, segala sesuatu di sekitarnya terbakar. Salah satu bagian dari pesawat jatuh menimpa rumah tetangga kami. Dia dan seluruh keluarganya meninggal.

Setidaknya 15 orang, termasuk enam anak-anak, terluka, kata kementerian kesehatan Kyrgyzstan.

Pihak ACT menyatakan pesawat tersebut tidak memiliki catatan kesalahan teknis dan tidak menemui kendala selama penerbangan.

Salah satu dari dua perekam penerbangan telah ditemukan, kata kantor perdana menteri Kyrgyzstan tak lama setelah pesawat jatuh.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian menelepon rekannya dari Kyrgyzstan, Almazbek Atambayev, pada hari Senin untuk mengungkapkan kesedihannya atas hilangnya nyawa.​

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

37 Orang Tewas, Separuh Desa Hancur

Laporan Los Angeles Times mengutip Kementerian Situasi Darurat menyebut pesawat kargo Turki jatuh yang jatuh pada Senin 16 Januari 2017 itu, menimpa daerah pemukiman di luar bandara utama di Kyrgyzstan, menghancurkan separuh desa dan menewaskan sedikitnya 37 orang di dalam pesawat dan di darat.

Boeing 747 itu jatuh pada pukul 07.40 waktu setempat saat mendekati bandara Manas, di selatan ibu kota, Bishkek, di negara Asia Tengah Kyrgyzstan.

Rekaman gambar dari tempat kejadian menunjukkan hidung pesawat tersangkut di dalam rumah dari batu bata dan bongkahan besar puing berserakan. Selusin kantong jenazah dibentangkan di tanah di halaman salah satu rumah. Sebuah mobil yang diparkir di dekatnya hancur, dan lemari es terbuka di dekatnya.

Jenazah 15 korban, termasuk lima anak-anak, semuanya warga negara Kyrgyzstan, telah diidentifikasi pada Senin malam, kata pemerintah Kyrgyzstan di situsnya.

15 orang lainnya, termasuk enam anak-anak, dirawat di rumah sakit akibat bencana tersebut, menurut kementerian kesehatan.

Menteri Situasi Darurat Kyrgyzstan Kubatbek Boronov mengatakan 23 dari 43 rumah di desa tersebut telah hancur. Beberapa lusin rumah pribadi berada di dekat pagar yang memisahkan pondok dari landasan pacu.

Pesawat tersebut, yang berangkat dari Hong Kong, milik perusahaan kargo ACT Airlines yang berbasis di Istanbul, yang mengatakan korban tewas termasuk empat awak pesawat asal Turki: dua pilot, seorang ahli pengangkutan dan seorang teknisi penerbangan.

Bandara Manas telah diperluas sejak Amerika Serikat mulai mengoperasikan instalasi militer di sana, terutama digunakan untuk operasinya di Afghanistan. AS menyerahkan pangkalan itu kepada militer Kyrgyzstan pada tahun 2014.

 

3 dari 4 halaman

1.000 Petugas Dikerahkan hingga Penyebab Kecelakaan Belum Jelas

Pejabat Kementerian Darurat Kyrgyzstan dan petugas pemadam kebakaran bekerja di antara sisa-sisa pesawat kargo Boeing 747 Turki yang jatuh di kawasan perumahan di luar Bishkek, Kyrgyzstan, pada Senin, 16 Januari 2017.

Lebih dari 1.000 petugas penyelamat berada di lokasi kejadian pada pagi hari, kata Wakil Perdana Menteri Kyrgyzstan Muhammedkaliy Abulgaziev. Abulgaziev 

Penyebab kecelakaan itu belum jelas. Menteri Situasi Darurat Boronov mengatakan kepada wartawan bahwa di Manas berkabut ketika pesawat jatuh tetapi kondisi cuaca tidak kritis.

Salah satu dari dua perekam penerbangan telah ditemukan di tempat kejadian, kata kantor perdana menteri Kyrgyzstan pada Senin sore.

ACT Airlines mengatakan pada hari Senin bahwa kecelakaan itu bukan disebabkan oleh "alasan teknis atau faktor yang terkait dengan pengangkutan" di pesawat. Namun tidak disebutkan secara spesifik muatan pesawat tersebut.

Dikatakan bahwa records book (buku catatan) pesawat tidak memiliki catatan kesalahan teknis apa pun dan mengatakan bahwa pesawat tidak mengalami kecelakaan apa pun selama perjalanannya atau saat mendarat di Bishkek.

4 dari 4 halaman

Turki Kirim 2 Ahli ke Kyrgyzstan

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Senin menelepon rekannya dari Kyrgyzstan, Erlan Abdildaev, untuk menyampaikan belasungkawa kepada Turki, kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Kementerian Transportasi Turki mengatakan pihaknya mengirim dua ahli dari badan investigasi kecelakaan ke Bishkek untuk membantu pihak berwenang Kyrgyzstan.

Pernyataan tersebut menyusul percakapan telepon antara menteri transportasi Turki dan Kyrgyzstan, di mana menteri Turki tersebut menyampaikan belasungkawa dan menawarkan “segala jenis dukungan” kepada Kyrgyzstan.​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini