Sukses

Jelang Pertemuan Jokowi-Marcos Jr, Menlu Retno Marsudi Berharap Kerja Sama Indonesia-Filipina Meningkat

Pertemuan Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Filipina Enrique Manalo fokus membahas penguatan kerja sama ekonomi dan investasi.

Liputan6.com, Manila - Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi menyatakan harapannya agar kerja sama multi sektor antara Indonesia dan Filipina semakin meningkat, bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara. Hal ini disampaikannya menelang pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Filipina Marcos Jr dalam rangka pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-7 di Manila, Filipina.

"Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat hubungan bilateral kita di berbagai sektor yang menjadi kepentingan bersama dan untuk bersama-sama mengatasi tantangan regional dan global," ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo, Selasa (9/1/2024).

Menlu Retno berharap agar Indonesia dan Filipina dapat mempererat kerja sama di bidang ekonomi dan investasi.

"Kami menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral kami selama lima tahun terakhir meskipun terjadi krisis global," sambungnya.

Guna memperkuat perdagangan bilateral, Menlu Retno dan Menlu Manalo berkomitmen untuk memperluas peluang perdagangan baru.

Sementara di bidang investasi, Menlu Retno juga menyebut bahwa Indonesia menyambut baik antusiasme investor kedua negara dalam memperkuat kerja sama investasi.

"Delegasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia juga kini mengunjungi Manila," kata dia.

"Indonesia juga mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada BUMN di Indonesia untuk berpartisipasi dalam sejumlah proyek berbeda di Filipina."

Lebih lanjut, Menlu Retno turut menyampaikan apresiasinya kepada Filipina atas bantuan pemulangan WNI sekaligus berkomitmen memerangi kejahatan transnasional.

"Indonesia berterima kasih kepada Filipina atas bantuannya dalam memulangkan 246 warga Indonesia korban perdagangan manusia tahun lalu dan mengembalikan 73 burung liar ke habitat aslinya di Indonesia," tutur Menlu Retno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahas Isu Kawasan dan Global, Masalah Pengungsi Rohingya Turut Dibahas

Selain berdiskusi soal kerja sama bilateral kedua negara, kedua menlu juga turut membahas sejumlah isu kawasan dan global termasuk situasi di Myanmar, pengungsi Rohingya hingga Palestina.

"Kami memiliki keprihatinan yang sama mengenai situasi di Myanmar, dan kami terus mendorong penerapan Konsensus Lima Poin (5Pc) untuk memulihkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar," kata Menlu Retno.

"Kami juga mendukung Laos sebagai Ketua ASEAN untuk memfasilitasi lebih banyak dialog dan bantuan kemanusiaan," lanjutnya.

Terkait Laut China Selatan, Menlu Retno menyatakan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh negara anggota ASEAN termasuk Filipina untuk menyelesaikan Kode Etik (CoC) secepatnya.

"Kami menyambut baik Statement on Maintaining and Promoting Stability in the Maritime Sphere in Southeast Asia yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri ASEAN pada tanggal 30 Desember tahun lalu," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Isu Palestina Turut Dibahas

Lebih lanjut, isu Palestina tak luput dibahas dalam pertemuan keduanya.

"Kita juga waswas dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza, dimana lebih dari 23.000 orang telah terbunuh, dan sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak," kata Menlu Retno.

Di hadapan Menlu Manalo, Menlu Retno kembali menyatakan posisi Indonesia yang secara konsisten berkomitmen membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina.

4 dari 4 halaman

Kunjungan Jokowi ke 3 Negara ASEAN Termasuk Filipina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan lawatan kenegaraan ke tiga negara ASEAN yakni Filipina, Vietnam dan Brunei Darussalam.

"Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan setelah kunjungan terakhir lima tahun yang lalu," ungkap Jokowi melalui akun X-nya. 

Filipina, sebut Jokowi, merupakan negara pertama yang menjadi tujuan kunjungan, karena tengah merayakan 75 tahun hubungan diplomatik.

Jokowi juga mengatakan bahwa Filipina merupakan mitra penting Indonesia, yang sudah banyak membeli produk alutsista Indonesia.

"Investasi di Indonesia di Filipina juga cukup signifikan," katanya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini