Sukses

11 Desember 1998: Tragedi Mematikan Thai Airways, Insiden Penerbangan Paling Mematikan di Thailand

Hari ini mengenang tragedi yang mengguncang langit Thailand 25 tahun yang lalu. Pada tanggal 11 Desember 1998.

Liputan6.com, Bangkok - Hari ini mengenang tragedi yang mengguncang langit Thailand. Pada tanggal 11 Desember 1998, Thai Airways penerbangan 261, yang dioperasikan oleh Airbus A310-200 mengalami kecelakaan pesawat dengan dikabarkan sebagai salah satu yang paling mematikan sejarah penerbangan Thailand.

Dilansir Simple Flying, Senin (11/12/2023), penerbangan tersebut seharusnya mendarat di Bandara Internasional Surat Thani  dari Bandara Internasional Don Mueang di Bangkok tetapi takdir berkata lain. Dengan 132 penumpang dan 14 awak di atasnya, pesawat ini mengalami nasib tragis di langit Thailand.

Salah satu kunci penyebab dari kecelakaan ini adalah disorientasi spasial yang dialami salah kru pesawat.

Kronologi Kecelakaan

Pada pukul 17:54 waktu setempat, pesawat dilaporkan lepas landas dari Bangkok oleh Aviation Safety Network. Setelah diizinkan untuk mencapai ketinggian 31.000 kaki, pesawat melanjutkan perjalanannya ke selatan dengan awak pesawat terlebih dahulu melakukan kontak dengan pengendali pendekatan Surat Thani pada pukul 18:26 waktu setempat.

Saat itu, dikabarkan bahwa pesawat telah berjarak sekitar 70 NM dari tujuan akhirnya. Ketika telah mendekati Bandara Surat Thani, awak pesawat disarankan untuk mencari indikator jalur pendekatan presisi (PAPI) di sebelah kiri landasan pacu 22. Hal ini karena indikator sebelah kanan sudah tidak digunakan.

Kemudian pada pukul 18:41, pesawat diizinkan untuk mendarat di tengah kondisi cuaca yang memburuk, tetapi penerbangan ini mengalami salah pendekatan semenit kemudian.

Putaran lain pun dilakukan dengan dikatakan bahwa pada saat itu (19.05) jarak pandang turun dari 1500 meter menjadi 1000 meter.

Awak pesawat lalu mencoba pendaratan ketiga tetapi mereka tidak dapat melihat landasan pacu sehingga mereka mencoba untuk memutar lagi. Namun, saat tengah melakukan pemutaran tersebut, hidung jet terangkat ke atas sehingga pesawat terhenti. 

Hal tersebut membuat pesawat mengalami kecelakaan sejauh 0,4 NM (0,7 km) dari bandara pada pukul 19:08. Pesawat kemudian mengalami kebakaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak dan Investigasi

Kecelakaan tragis tersebut menyebabkan kematian 101 jiwa dari total 146 penumpang, sedangkan 45 lainnya selamat dengan luka-luka.

Hal ini menjadikan kecelakaan tersebut sebagai kecelakaan udara paling mematikan kedua di Thailand, setelah Lauda Air Penerbangan 004.

Setelah kecelakaan tersebut, polisi, tentara, dan relawan bergerak untuk mengevakuasi jenazah korban. Pihak berwenang setempat mendapat kritik karena karena melakukan proses identifikasi korban kecelakaan pesawat yang konon dilakukan sebelum keberangkatan penumpang di Bandara Surat Thani. Dilaporkan bahwa tindakan ini dilakukan karena kurangnya sumber daya yang memadai. 

Penyelidikan pun dilakukan untuk mengungkap penyebabnya. Hasilnya menunjukkan bahwa kru pesawat secara konsisten terbang ke arah kiri dari jalur pendekatan yang direncanakan ke Surat Thani pada setiap upaya pendaratan. Selain itu, disorientasi spasial turun berperan dalam hal ini. 

Tak hanya itu, tekanan pendaratan dalam kondisi cuaca sulit dan serangkaian pendekatan yang salah membuat kru sulit mengenali lokasi pendaratan sehingga insiden tragis ini tidak dapat dihindari.

3 dari 3 halaman

Sekilas Mengenai Thai Airways Flight 261

Thai Airways Flight 261 merupakan penerbangan domestik dengan keberangkatan yang dijadwalkan dari Bandara Internasional Don Mueang (DMK), Bangkok menuju Surat Thani Internasional (URT). 

Saat ini, Thai Airways sudah tak lagi melayani fasilitas ini yang pada dasarnya merupakan pusat penerbangan murah sejak Bandara Suvarnabhumi (BKK) Bangkok dibuka pada September 2006. Meskipun demikian, Thai Airways memusatkan operasinya di Don Mueang pada saat itu.

Sementara itu, jalur penerbangan dari DMK menuju URT saat ini dilayani oleh Nok Air, Thai AirAsia, Thai Lion Air, Thai Smile, dan Thai VietJet Air. 

Menurut Aviation Safety Network, pesawat yang mengoperasikan penerbangan Thai Airways 261 pada 25 tahun yang lalu ini adalah Airbus A310-200 dengan registrasi HS-TIA. ATDB.aero menunjukkan usianya saat itu hampir 13 tahun dengan pembuatannya pada Maret 1986.

Mengenai kapasitasnya, Thai Airways Penerbangan 261 dikabarkan mampu untuk mengangkut sebanyak 132 penumpang dan 14 awak pesawat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.