Sukses

Gempa Bumi Magnitudo 7,1 Guncang Vanuatu dan Kaledonia Baru, Sempat Picu Peringatan Tsunami

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Pasifik Selatan pada Kamis 7 Desember 2023 malam, mengakibatkan peringatan tsunami untuk Vanuatu dan Kaledonia Baru.

Liputan6.com, Port Vila - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang lepas pantai negara kepulauan Pasifik, Vanuatu pada Kamis 7 Desember 2023 malam, mengakibatkan peringatan tsunami untuk Vanuatu dan Kaledonia Baru.

Gempa lepas pantai itu terjadi pada Kamis malam pukul 23:56 malam di kedalaman 48 kilometer, sekitar 120 kilometer selatan Kota Isangel dan 340 kilometer dari Ibu Kota Port Vila, kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (8/12/2023).

Ancaman tsunami telah berlalu akibat gempa di lepas pantai negara kepulauan Pasifik, Vanuatu pada Kamis malam. Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi.

"Tidak ada lagi peringatan tsunami akibat gempa ini," kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik setelah merevisi penilaian awalnya.

Sebelumnya disebutkan bahwa gelombang tsunami berbahaya akibat gempa mungkin terjadi dalam jarak 300 kilometer dari pusat gempa di sepanjang pantai Vanuatu dan Kaledonia Baru.

Ancaman gempa dan tsunami membuat sebagian warga Isangel mengalami malam yang singkat.

"Itu menakutkan, hal itu membangunkan kami karena kejadiannya sekitar tengah malam," kata Anna Erick, yang bekerja di sebuah hotel tepi pantai di Isangel di Pulau Tanna, kepada AFP.

"Hal ini tidak berlangsung lama, namun kami terjaga hingga pukul tiga atau empat pagi menunggu semuanya cerah setelah peringatan tsunami. Tidak ada kerusakan pada resor," tambah Anna Erick.

Peringatan tsunami dicabut di pesisir Vanuatu dan Kaledonia Baru setelah gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang Pasifik.

Sebelumnya Departemen Meteorologi dan Bahaya Bumi Vanuatu telah memperingatkan penduduk di provinsi paling selatan Tafea untuk mengambil "tindakan pencegahan", seperti berpindah dari pantai ke tempat yang lebih tinggi.

USGS awalnya melaporkan kekuatan gempa berkekuatan 7,3 dan kedalaman 35 kilometer, namun segera merevisi laporannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vanuatu Rentan Gempa

Gempa bumi sering terjadi di Vanuatu, sebuah kepulauan dataran rendah berpenduduk 320.000 jiwa yang terletak di Cincin Api seismik, sebuah busur aktivitas tektonik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 melanda Vanuatu utara pada bulan November, dan pihak berwenang memperingatkan bahwa "gelombang tsunami kecil" telah ditangkap oleh peralatan pemantau laut.

Vanuatu menduduki peringkat sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, kerusakan akibat badai, banjir dan tsunami, menurut Laporan Risiko Dunia tahunan.

3 dari 4 halaman

Gempa Dahsyat Landa Asia-Pasifik dalam Beberapa Pekan Terakhir

Kawasan Asia-Pasifik telah dilanda beberapa gempa bumi dahsyat dalam beberapa pekan terakhir.

Tiga orang tewas setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah selatan Mindanao di Filipina pada Sabtu 2 Desember. Gempa tersebut memicu ratusan gempa susulan dan perintah evakuasi dikeluarkan untuk ribuan orang di Filipina selatan dan sebagian barat daya Jepang.

Pada Senin 4 Desember, penduduk di ibu kota Manila bergegas keluar dari gedung dan layanan kereta api sempat terhenti setelah gempa bermagnitudo 5,7.

Gempa bumi berkekuatan 5,8 juga melanda wilayah Bangladesh pada akhir pekan, kata Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ).

Gempa bumi yang terjadi pada kedalaman 10 kilometer pada Sabtu 2 Desember pagi mengguncang Dhaka dan wilayah lain di negara itu, dan media lokal melaporkan bahwa puluhan pekerja di wilayah tersebut terluka dan terjadi kerusakan pada bangunan.

 

4 dari 4 halaman

Saksi Lihat Tanah Berguncang

Sementara itu, mengutip AFP, Meteorology and Geohazards Department (Departemen Meteorologi dan Bahaya Bumi) Vanuatu memperingatkan penduduk di provinsi utara Penama, Torba, Malampa dan Sanma untuk mengambil "langkah pencegahan" seperti berpindah dari pantai ke tempat yang lebih tinggi.

Seorang resepsionis hotel di Port Olry, sekitar 98 km dari pusat gempa, mengatakan kepada AFP bahwa dia merasakan "gempa kecil" dan "melihat tanah berguncang" namun tidak menyadari adanya kerusakan.

Setidaknya tujuh orang tewas pada bulan April tahun ini ketika gempa berkekuatan magnitudo 7 melanda daerah yang tertutup hutan di Papua Nugini.​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.