Sukses

13 November 2015: Tragedi Teror di Paris Tewaskan Lebih dari 20 Orang

Paris diserang oleh teroris, diketahui setidaknya ada tiga lokasi yang berbeda pada Jumat, 13 November 2015 yang menewaskan lebih dari 20 orang.

Liputan6.com, Paris - Paris diserang oleh teroris, diketahui setidaknya ada tiga lokasi yang berbeda pada Jumat, 13 November 2015 yang menewaskan lebih dari 20 orang.

Melansir dari The Best Daily, serangan pertama yang diketahui diduga terjadi di restoran Petit Cambodge. Restoran itu berada di arondisemen ke-10 Paris pada Jumat malam.

Sementara itu, ada kejadian lain yang dilaporkan juga terjadi di Bataclan, di mana setidaknya 60 orang disandera setelah pertunjukan band rock Amerika Eagles of Death Metal.

Polisi mengatakan bahwa para penyerang, yang mencapai enam orang, bersenjata dengan senapan kalashnikov dan granat. Mereka semua masih berkeliaran bebas pada saat itu.

Laporan lain yang belum dikonfirmasi menunjukkan beberapa ledakan di luar Stade de France, di utara kota, di mana terjadi pertandingan antara Prancis dan Jerman. Presiden François Hollande dikabarkan juga hadir di pertandingan tersebut.

Ada tiga orang yang dilaporkan tewas dalam insiden di stadion itu.

Banyak polisi telah hadir di luar beberapa restoran dekat stasiun metro Opéra di arondisemen ke-9 saat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ancaman Bom Picu Evakuasi di 8 Bandara Prancis

Masih di Paris, teror lainnya pernah terjadi juga di kota tersebut namun kali ini dalam bentuk ancaman bom di bulan Oktober 2023.

Delapan bandara di Prancis terpaksa dievakuasi pada hari Rabu karena alasan keamanan.

Pihak Bandara Beauvais dekat Paris mengatakan bandara tersebut telah dievakuasi "menyusul adanya ancaman anonim yang diterima oleh beberapa bandara di Prancis." Pihak bandara kemudian mengatakan sedang dalam proses pembukaan kembali.

Di Prancis timur, Bandara Strasbourg menyatakan dievakuasi karena ancaman bom.

Afiliasi CNN, BFMTV, mengutip sumber polisi melaporkan Bandara Nantes di Prancis barat juga telah dievakuasi karena alasan yang sama.

Bandara Biarritz dan Toulouse di barat daya, Lille di utara dan Lyon-Bron di tenggara mengatakan operasi dilanjutkan setelah operasi polisi. Keempatnya dievakuasi pada Rabu pagi karena ancaman bom.

Operasi di Bandara Nice di Prancis selatan telah dilanjutkan setelah evakuasi karena ada barang tak bertuan pada hari sebelumnya.

Sementara itu, Istana Versailles dekat Paris mengevakuasi pengunjung demi alasan keamanan untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari seminggu, tujuan wisata populer tersebut mengatakan di situs webnya pada hari Rabu. Istana dibuka kembali untuk pengunjung pada Rabu malam.

Tempat tersebut terpaksa dievakuasi pada hari Selasa karena adanya barang yang mencurigakan, dan pada akhir pekan karena ancaman bom. CNN telah menghubungi polisi untuk memberikan komentar.

Sebelumnya pada Sabtu 14 Oktober, Museum Louvre di Paris ditutup karena alasan keamanan tetapi dibuka kembali keesokan harinya.

Prancis menaikkan tingkat kewaspadaan keamanannya ke level tertinggi menyusul serangan pisau di sebuah sekolah di Kota Arras di utara pekan lalu.

3 dari 4 halaman

Prancis Rusuh, Amankah Para Turis Berkunjung ke Paris?

Peristiwa lainnya yang pernah terjadi dan membuat ramai adalah di sejumlah kota di Prancis, termasuk ibu kota Paris, tengah mengalami gelombang protes, kekerasan dan kerusuhan yang terjadi usai adanya penembakan fatal oleh polisi terhadap remaja laki-laki bernama Nahel Merzouk pada Selasa (27/6/2023).

Kematian remaja keturunan Aljazair berusia 17 tahun itu dengan cepat memicu gelombang protes yang diwarnai kekerasan di seantero negeri. Kematian Merzouk dinilai menjadi titik api kemarahan tentang ketidaksetaraan rasial di Prancis dan klaim diskriminasi polisi.

Dilansir CNN, Sabtu (1/7/2023), hal ini tentu berdampak bagi Prancis, terutama bagi turis asing yang memiliki rencana berkunjung ke sana.

Setelah insiden berlangsung, pemerintah memberlakukan jam malam di sejumlah kota di sekitar ibu kota. Layanan transportasi umum termasuk trem dan bus di wilayah Paris juga mengalami gangguan.   

Konfrontasi antara polisi dan pengunjuk rasa dimulai tanggal 27 Juni malam di pinggiran Paris Nanterre, tempat Merzouk ditembak, dan sejak itu menyebar ke sejumlah titik di Paris dan beberapa kota lainnya.

Lebih dari 800 orang ditangkap pada tanggal 29 Juni malam, karena aksi kerusuhan terus meningkat. 

Kendati demikian, kehidupan di sebagian besar wilayah di Paris tetap berlanjut secara normal. 

Area pusat kota Paris, tepatnya di area Museum Seni Louvre dan Menara Eiffel hampir tidak terpengaruh sama sekali. Begitu juga daerah pedesaan dan pesisir yang menjadi daya tarik turis. 

Meskipun demikian, saat ini masih belum jelas berapa lama protes akan berlanjut dan tindakan apa yang akan diambil pemerintah Prancis untuk mengatasinya.

Penasehat perjalanan dari beberapa negara memperingatkan tentang protes tersebut dan mendesak orang untuk memantau berita dan menghubungi operator tur. Sementara itu, tidak ada yang menyarankan untuk tidak bepergian ke Prancis sama sekali dalam periode ini.

4 dari 4 halaman

Wabah Kutu Busuk Paris Meluas, Kasur-Kasur Berserakan di Jalanan

Banyak hal terjadi di tahun 2023 ini, salah satunya adalah wajah kutu busuk yang melanda Negara Perancis.

Beredar sebuah video yang menunjukkan sejumlah kasur ditumpuk dan berserakan di pinggir jalanan di Paris, Prancis. Momen ini terjadi saat wabah kutu busuk tengah melanda negara tersebut.

Aarya Bondge (18), seorang mahasiswa mode sedang pulang dari kelasnya ketika dia melihat tumpukan kasur di jalan tersebut. Ia mengatakan kepada SWNS bahwa beberapa kasur terlihat baru dan sejumlah di antaranya terlihat sudah usang juga. Banyak juga yang dibungkus plastik.

The 9th district street, tempat yang ia lalui dan dikenal juga dengan sebutan Rue Saint Lazare, juga merupakan tempat bagi banyak hotel-hotel di Kota Paris.

Melansir dari nypost.com, Jumat (1310/2023), mahasiswa itu mengabadikan pemandangan kasur-kasur di jalanan itu dan menuliskan bahwa hotel-hotel itu mungkin telah membuang kasur-kasur itu karena wabah kutu busuk yang baru-baru ini melanda kota.

"Saya tidak tahu apakah itu karena kutu busuk… Mereka mungkin membuang kasur mereka karena itu," kata Aarya Bondge.

Bondge mengatakan kepada SWNS bahwa Paris masih menghadapi masalah kutu busuk dan warga Paris tidak menganggap wabah kutu busuk ini sebagai hal remeh.

"Line 6 di metro masih mengerikan," kata Bondge seraya menyatakan bahwa banyak orang menolak duduk di kursi angkutan umum karena kutu busuk.

"Saya masih lebih suka berdiri selama satu jam daripada menyentuh kursi," lanjutnya.

Wabah kutu busuk baru-baru ini melanda Paris. Banyak yang khawatir dengan hal buruk yang dapat disebarkan oleh serangga tersebut.

Masalah kutu busuk begitu parah sehingga dianggap sebagai krisis kesehatan masyarakat, seperti yang dilaporkan oleh Fox News Digital. 

Pemerintah setempat bahkan membuat rencana tindakan global yang diperpanjang hingga 2024 untuk melawan penyebaran masif kutu busuk di perumahan Prancis. Namun, masalah serangga ini telah menyebar di luar rumah orang-orang dan telah diberitakan oleh pengguna media sosial bahwa kutu busuk juga sempat ditemukan di tempat gym dan bioskop.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini