Sukses

Kualitas Udara Membaik Saat KTT ASEAN Jakarta Hari Pertama

Indeks kualitas udara Jakarta terpantau membaik pada momen pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN Jakarta, Selasa 5 September 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks kualitas udara Jakarta terpantau membaik pada momen pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-43 ASEAN, Selasa 5 September 2023.

KTT ASEAN 2023 dijadwalkan berlangsung pada 5-7 September 2023. Penyelenggaraannya akan bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).

Berdasarkan data IQAir, yang dikutip Selasa (5/9/2023), kualitas udara Jakarta pada hari pertama KTT ASEAN Jakarta ini terpantau berada di angka 114 dari indeks kualitas udara sebelumnya sekitar 151 -- pemandangan kabut kelabu pun disebut-sebut terlihat.

Berdasarkan data IQAir, tingkat polutan PM2.5 di Jakarta kini berada pada angka 41µg/m³ atau setara dengan 8,2 kali pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Meski status kualitas udara sedikit membaik, namun menurut data IQAir masih masuk dalam kategori "Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif".

Berdasarkan kondisi tersebut, kelompok sensitif sebaiknya memakai masker di luar ruangan. Selain itu juga direkomendasikan untuk menggunakan pemurni udara dan k urangi aktivitas outdoor.

Perbaikan kualitas udara yang masih sedikit ini bisa saja terjadi akibat anjuran work from home bagi ASN hingga sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi pelajar untuk selama berlangsungnya KTT ASEAN 2023.

Pemerintah pun telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjamin keamanan dan kelancaran KTT ASEAN 2023, mulai dari tindakan rekayasa lalu lintas hingga langkah komprehensif dalam mengatasi permasalahan pencemaran udara di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta membentuk satuan tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara. Satgas ini dibentuk sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Satgas Pengendalian Pencemaran Udara akan langsung bekerja untuk menyusun kebijakan guna menangani masalah polusi udara.

"Sebelumnya kami Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi. Dengan dibentuknya Satgas ini, diharapkan kerja baik yang sudah dilakukan selama ini dapat berjalan lebih intensif dan optimal sehingga bisa cepat tuntas," kata Heru dalam rilis resminya, Senin 4 September 2023.

Heru menambahkan, Satgas ini diketuai oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta dengan didampingi Juru Bicara Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

WFH Tekan Polusi Udara?

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan bahwa kebijakan bahwa kebijakan WFH membuat kondisi udara terpantau membaik.

Sebelumnya terpantau pada 4 September siang, atau saat diberlakukan WFH dan rekayasa lalu lintas, indeks kualitas udara Jakarta menjadi kategori sedang dengan level 112.

"Membaik karena kebijakan WFH dan rekayasa lalu lintas," tutur dia dikutip Selasa (5/9/2023).

 

3 dari 4 halaman

KTT ke-43 ASEAN Digelar di Jakarta, Arti Penting bagi Indonesia?

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada Randy W. Nandyatama yang dihubungi Liputan6.com pada Senin (4/9), menilai KTT ke-43 ASEAN penting, khususnya bagi Indonesia.

"KTT ini penting untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara dan kawasan yang lebih luas. Selama ini Indonesia dianggap motor penggerak ASEAN. Dan oleh karenanya, penting untuk terus membuat dan memanfaatkan ASEAN sebagai medium untuk memenuhi kebutuhan nasional Indonesia, semisal mempertahankan stabilitas kawasan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan," kata Randy.

Lebih lanjut, Randy menerangkan bahwa posisi Indonesia sebagai ketua ASEAN diuntungkan.

"Karena (Indonesia) mendapat privilese untuk mengajukan usulan prioritas dan kebijakan (yang setelahnya harus disepakati oleh sembilan negara anggota lainnya). Sebagai ketua, misalnya, kita dapat mendorong perlindungan yang lebih kuat pada buruh migran di kawasan," ujar Randy.

Hal lainnya yang menarik perhatian dalam keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, sebut Randy, adalah melihat bagaimana respons ASEAN dalam menangani konflik Myanmar.

"Apakah ada kesepakatan baru pasca Konsesus Lima Poin (5PC) dan bagaimana mengurangi tensi Amerika Serikat (AS) versus China, terlebih pasca dikeluarkannya peta baru China dan perkembangan AUKUS," tutur Randy.

4 dari 4 halaman

KTT ASEAN Jakarta Fokus di Ekonomi

Saat meninjau kesiapan penyelenggaraan KTT ASEAN Jakarta di JCC pada Jumat (1/9), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa salah satu agenda penting dalam KTT kali ini adalah pertumbuhan ekonomi di kawasan.

"(Agendanya) banyak, tetapi fokusnya di ekonomi. Ya pada pertumbuhan, ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Presiden Jokowi.

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut senada dengan penjabaran makna tema keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, yaitu "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Terdapat dua elemen besar di dalam tema tersebut.

Pertama adalah "ASEAN Matters", yaitu tentang bagaimana Indonesia dan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN relevean dan penting tidak hanya bagi rakyat Indonesia, melainkan juga rakyat ASEAN, di luar kawasan. Kedua, "Epicentrum of Growth", di mana Indonesia ingin lebih mengapitalisasi posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berpotensi lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia.

Menggemakan kembali pernyataan Presiden Jokowi, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan arti penting keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

"Yang kita ingin tunjukkan pada dunia, apa sih yang kita harus fokus saat ini? Kalau soal politik boleh kita bicara, tapi ekonomi menjadi kunci (isu utama). Kenapa? Karena ekonomi berhubungan dengan kesejahteraan, tentang berbagi kesejahteraan bersama-sama (antar negara ASEAN)," kata Arsjad usai menghadiri ASEAN Business & Invesment Summit hari kedua di Sultan Hotel, Jakarta, Senin.

Arsjad mengungkapkan, keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN tahun ini mencetak sejarah. Karena untuk pertama kalinya, Indonesia memberikan kesempatan kepada komunitas bisnis untuk ikut berkolaborasi dalam memajukan roda perekonomian ASEAN.

"Selama ini hanya pemerintah (yang terlibat) dari mulai lahirnya ASEAN ... Makanya dalam pertemuan dengan para pemimpin perusahaan dan pengusaha dari berbagai negara anggota akan diadopsi joint committee antara pemerintah dan pihak swasta. Nah, ini akan membuat sejarah," beber Arsjad.

Founder and Chairman of Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai bahwa sebagai ketua ASEAN 2023, Indonesia memiliki peran dalam memastikan seluruh kawasan mendapat manfaat dari potensi nilai tambah ekonomi. Dia menyoroti bagaimana perekonomian ASEAN berkinerja cukup baik di tengah ketidakpastian ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir.

"Jadi, yang ingin kita tunjukkan kepada dunia adalah bukan hanya Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara adalah peluang bagi perdagangan dan investasi dalam bidang teknologi, pendidikan, dan sektor lainnya," jelas Dino saat ditemui dalam acara yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.