Sukses

Universitas Ini Izinkan Mahasiswa Tinggal dengan Hewan Peliharaan Agar Tak Cemas dan Kangen, Tapi Bayar Rp3,8 Juta

Beberapa mahasiswa yang pindah ke kampus Universitas Ferris State pada musim gugur ini tidak perlu meninggalkan “teman berbulu” mereka di rumah lagi, berkat program yang diuji coba oleh sekolah Michigan ini.

Liputan6.com, Lansing - Beberapa mahasiswa yang pindah ke kampus Universitas Ferris State pada musim gugur lalu tidak perlu meninggalkan "teman berbulu" mereka di rumah lagi, berkat program yang diuji coba oleh sekolah Michigan, AS ini.

Sebagai solusi untuk kecemasan dan rasa kangen akan rumah, Ferris State mencoba konsep asrama yang ramah hewan peliharaan di salah satu dari 14 asrama di kampus Big Rapids universitas ini, kata pejabat sekolah.

"Salah satu alasan mengapa kami mengambil keputusan ini adalah karena mendengarkan mahasiswa kami," kata Lisa Ortiz, direktur perumahan dan kehidupan asrama Ferris State, kepada CNN, yang dilansir pada Minggu (14/1/2024).

"Mahasiswa sangat vokal dalam memberi tahu kami bahwa mereka ingin membawa hewan peliharaan ke kampus jika ada lingkungan yang menyambut mereka," lanjutnya.

Program unik ini, yang diperkenalkan untuk pertama kalinya selama tahun akademik 2023-2024, telah terbukti populer karena sudah penuh, katanya. Satu hewan peliharaan per mahasiswa diizinkan.

"Sejujurnya, kami tidak memiliki banyak acuan untuk dilakukan karena banyak universitas belum mengambil keputusan seperti ini saat ini," kata Ortiz.

Sekolah ini memilih lantai kedua Cramer Hall yang memungkinkan adanya 30 anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya karena lingkungannya yang bebas karpet. Asrama ini dilapisi ubin vinyl mewah, kata Ortiz.

"Pembersihannya sangat mudah," katanya, merujuk pada kemungkinan terjadinya kecelakaan yang mana diharapkan para mahasiswa akan membersihkannya sendiri sesuai dengan perjanjian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Batasi Jenis Hewan Peliharaan

Para mahasiswa juga harus membayar $250 atau sekitar Rp3,8 juta untuk tinggal bersama hewan peliharaan mereka, harus memiliki hubungan dengan hewan peliharaan selama setidaknya enam bulan sebelum semester dimulai, dan harus menunjukkan bukti vaksin yang diperlukan, sterilisasi, dan kastrasi.

Mereka juga tidak boleh memberi makan hewan peliharaan mereka secara langsung, harus mengikuti undang-undang setempat, dan harus mengendalikan peliharaan mereka saat membawanya ke luar asrama.

"Saat ini, kami tidak membatasi jenis hewan peliharaan," kata Ortiz. "Seharusnya hewan peliharaan biasa seperti anjing dan kucing, tetapi saya telah berbicara dengan mahasiswa tentang apakah ular, kadal, atau kelinci diizinkan, dan saat ini diizinkan."

Setiap tahun, dia melihat mahasiswa kembali ke kampus dengan tingkat kerinduan dengan hewan peliharaan yang bervariasi, termasuk merindukan hewan peliharaan yang telah mereka cintai.

Tujuan dari program uji coba ini adalah untuk membantu meredakan perasaan rindu tersebut. Ferris State merujuk pada penelitian dari studi Universitas Tarleton State pada tahun 2021, yang menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat mengurangi kolesterol dan tekanan darah mahasiswa.

Penelitian juga menunjukan bahwa memiliki hewan peliharaan bersama mereka di sekolah dapat mengurangi kecemasan, kesepian, dan stres sambil meningkatkan tingkat kebugaran.

"Ini adalah peluang yang tepat jika lingkungannya tepat bagi hewan peliharaan mereka. Ini dapat membantu mahasiswa mengatasi rasa rindu, depresi, atau kecemasan karena mereka tahu hewan mereka menunggu mereka kembali setelah kelas," kata Ortiz.

 

3 dari 3 halaman

Akan Evaluasi Hasil Uji Coba Ini

Noelle Humphrey, seorang mahasiswa Universitas Ferris State dan penasihat senior di Cramer Hall, berpikir bahwa kehadiran hewan peliharaan akan memberi mahasiswa alasan lain untuk bangun setiap pagi.

"Mereka memiliki seseorang yang bergantung pada mereka yang membuat mereka bertanggung jawab bukan hanya untuk kesejahteraan mereka sendiri, tetapi juga untuk kesejahteraan teman berbulunya yang manis. Akan mendorong mereka untuk bangun awal, pergi ke kelas, bersosialisasi, serta mengeluarkan anjing atau kucing mereka dari ruang kecil mereka," kata Humphrey.

Keberhasilan program ini akan diukur melalui umpan balik dari mahasiswa dan pemantauan bagaimana situasi kehidupan di gedung berkembang, jelas Ortiz.

"Sebagian dari penilaian akan melibatkan dampak terhadap komunitas ketika kami memeriksa kondisi para mahasiswa pada akhir tahun," kata Ortiz. "Kami akan meninjau kondisi bangunan, apa hasil yang berhasil didapatkan soal hewan yang tinggal di sana, dan masalah lain yang mungkin menimbulkan keprihatinan yang perlu kami atasi."

Jika semuanya berjalan dengan baik, Ferris State bisa memperluas program ini dengan taman anjing, dan fasilitas ramah hewan peliharaan lainnya di masa depan, sesuai dengan kata Ortiz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini