Sukses

Korea Utara: Perjanjian antara AS, Korea Selatan dan Jepang di Camp David Tingkatkan Kemungkinan Perang Termonuklir

AS, Korea Selatan, dan Jepang sepakat untuk memperdalam kerja sama militer dan ekonomi seiring dengan upaya mereka memproyeksikan persatuan dalam menghadapi meningkatnya kekuatan China dan ancaman nuklir Korea Utara.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara pada Selasa (22/8/2023), mengecam latihan militer tahunan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Pyongyang juga menyoroti pertemuan trilateral antara AS, Korea Selatan, dan Jepang di Camp David, memperingatkan potensi perang termonuklir.

Latihan militer Ulchi Freedom Shield yang dimulai pada Senin (21/8), dirancang untuk meningkatkan respons bersama terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara. Pyongyang sendiri telah lama mengecamnya sebagai latihan perang.

Melalui kantor berita KCNA, Korea Utara mengatakan bahwa pertemuan AS, Korea Selatan, dan Jepang pada Jumat (18/8), bertujuan untuk merumuskan provokasi perang nuklir.

"Jika perjanjian yang dibuat di Camp David juga diterapkan dalam latihan perang ... kemungkinan pecahnya perang termonuklir di Semenanjung Korea akan menjadi lebih realistis," ungkap KCNA, seperti dilansir The Straits Times.

Dalam pertemuan trilateral perdananya, AS, Korea Selatan, dan Jepang sepakat untuk memperdalam kerja sama militer dan ekonomi seiring dengan upaya mereka memproyeksikan persatuan dalam menghadapi meningkatnya kekuatan China dan ancaman nuklir Korea Utara.

Lebih lanjut, Korea Utara menyatakan bahwa situasi yang ada mengharuskan militernya mengambil inisiatif, ofensif, dan tindakan luar biasa untuk perang. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut maksud dari pernyataan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korea Utara Akan Kembali Luncurkan Satelit

Sementara itu, dalam perkembangan lainnya, Penjaga Pantai Jepang pada Selasa mengumumkan bahwa Korea Utara telah mengungkapkan akan meluncurkan satelit antara 24 dan 31 Agustus ke arah Laut Kuning dan Laut China Timur. Peluncuran satelit mata-mata Korea Utara sebelumnya pada Mei berakhir dengan gagal.

Sejumlah anggota parlemen Korea Selatan memiliki kekhawatiran bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba rudal balistik antar benua atau mengambil tindakan militer lainnya untuk memprotes latihan militer AS dan Korea Selatan serta pertemuan trilateral di Camp David.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini