Sukses

Israel Percepat Aneksasi Penuh Tepi Barat, Permudah Proses Perluasan Permukiman Yahudi

Saat ini terdapat sekitar 4.560 unit rumah baru di permukiman Tepi Barat yang menanti persetujuan pembangunannya.

Liputan6.com, Tel Aviv - Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan resolusi kontroversial pada Minggu (18/6/2023), yang memberikan hampir semua kendali persetujuan perencanaan pembangunan permukiman di Tepi Barat yang diduduki kepada Menteri Keuangan sekaligus Menteri Pertahanan Bezalel Smotrich.

Smotrich merupakan Ketua Partai Zionisme Religius yang berhaluan kanan dan pendukung permukiman.

Keputusan yang disetujui pada rapat kabinet dan segera berlaku tersebut secara dramatis mempercepat dan memudahkan proses perluasan permukiman Yahudi Tepi Barat yang ada dan secara surut melegalkan sejumlah pos terdepan.

Menurut resolusi yang merupakan amendemen terhadap keputusan pemerintah tahun 1996 itu, banyaknya tahapan otorisasi yang diperlukan dari menteri pertahanan untuk persetujuan perencanaan penggunaan lahan akan dikurangi menjadi hanya satu atau maksimal dua dari sebelumnya lima tahapan.

Meski demikian, perubahan tidak memberi Smotrich kewenangan untuk menyetujui permukiman baru, yang masih membutuhkan persetujuan kabinet.

Kelompok-kelompok yang menentang gerakan permukiman mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa itu merupakan aneksasi de facto lebih lanjut di Tepi Barat dan memungkinkan perluasan permukiman yang tidak terkendali.

Aktivis hukum Michael Sfard menuturkan bahwa proses persetujuan yang berlarut-larut seringkali membantu mengerem perencanaan permukiman di Tepi Barat karena di tengah-tengah prosesnya ada banyak kesempatan bagi tekanan internal dan internasional.

"Keputusan atas pembangunan (permukiman) baru sampai sekarang memerlukan persetujuan di tingkat politik dan oleh menteri pertahanan karena pembangunan di wilayah tersebut memiliki konsekuensi keamanan dan diplomatik dari tatanan tertinggi," kata Yoni Mizrachi dari Peace Now seperti dilansir The Times of Israel, Senin (19/6/2023).

"Pembangunan di wilayah tersebut dirancang untuk menghilangkan kemungkinan solusi dua negara (two state solution) dan ini adalah keputusan politik... Israel bergerak menuju aneksasi penuh Tepi Barat dan tidak bermaksud untuk mengizinkan pertimbangan keamanan atau diplomatik menghentikannya."

Organisasi sayap kiri anti-permukiman, Yesh Din, mengatakan bahwa amendemen itu menempatkan kemampuan untuk memperluas dan membangun permukiman ke tangan kelompok Smotrich tanpa pengawasan apa pun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4.560 Unit Rumah Baru di Permukiman Tepi Barat Menanti Persetujuan

Sementara itu, pemimpin permukiman memuji Netanyahu dan Smotrich atas perubahan tersebut, menyambut baik penyederhanaan izin, yang menurut mereka akan membuat persetujuan perencanaan menjadi agenda rutin.

Kepala Dewan Regional Benjamin, yang mengelola 46 permukiman Israel dan pos terdepan di Tepi Barat, Yisrael Gantz, mengatakan bahwa resolusi tersebut akan mengurangi pengawasan dan kritik internasional atas pembangunan permukiman.

"Resolusi ini membawa penduduk Yudea dan Samaria (merujuk pada nama Tepi Barat di Alkitab) pada situasi reguler... Langkah ini akan mengubah konstruksi di permukiman menjadi sesuatu yang rutin," tutur Gantz.

Senada dengan Gantz, Ketua Dewan Regional Samaria Yossi Dagan menuturkan, "Kita harus berhenti memperlakukan warga Yudea dan Samaria sebagai warga negara kelas dua. Tidak terpikirkan bahwa hanya penduduk Yudea dan Samaria yang membutuhkan persetujuan politik untuk membangun rumah atau taman kanak-kanak."

Pada Minggu, Smotrich sendiri mencatat bahwa Komite Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil, di bawah kewenangannya, akan mengadakan pembahasan untuk menyetujui pembangunan sekitar 4.560 unit rumah di permukiman Tepi Barat pekan ini.

Smotrich menyatakan bahwa unit-unit tersebut, bersama dengan proyek perencanaan lain yang dimajukan awal tahun ini, menjadikan enam bulan sejak pemerintah ini dibentuk sebagai rekor tingkat (perencanaan) pembangunan permukiman dalam dekade terakhir.

"Ledakan konstruksi di Yudea dan Samaria dan di seluruh bagian negara kami terus berlanjut. Seperti yang kami janjikan, hari ini kami memajukan pembangunan ribuan unit baru di Yudea dan Samaria… Kami akan terus mengembangkan permukiman dan memperkuat cengkeraman Israel di wilayah tersebut," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini